Korsel laporkan 668 kasus baru COVID, tertinggi sejak 8 Januari
7 April 2021 09:49 WIB
Para karyawan dari sebuah perusahaan layanan desinfeksi membersihkan stasiun subway di tengah ketakutan virus corona (COVID-19) di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Heo Ran/aww.
Seoul (ANTARA) - Korea Selatan pada Rabu melaporkan 668 kasus baru COVID-19, jumlah harian tertinggi sejak 8 Januari di tengah lonjakan infeksi klaster, demikian Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA).
Jumlah itu menambah total infeksi menjadi 106.898, dengan 1.756 kematian. Lonjakan terbaru berpusat di sekitar klaster TK, sauna, bar dan gereja. Lebih dari 63 persen dari kasus baru dilaporkan di Seoul dan wilayah sekitarnya, termasuk Provinsi Gyeonggi, menurut data KCNA.
Otoritas mengaku akan memperluas upaya tes COVID guna melacak transmisi berskala nasional melalui survei epidemiologi dan tes pencegahan.
"Jika gelombang keempat infeksi datang, maka gangguan terhadap vaksinasi tak terelakkan, sekaligus memberikan pukulan bagi perekonomian kami," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun saat pertemuan Rabu.
"Pemerintah sedang memaksimalkan upaya untuk mencegah gelombang keempat (pandemi) dengan menggunakan segala cara yang memungkinkan," katanya.
Sejauh ini Korsel telah memberikan satu juta lebih dosis vaksin bagi petugas medis dan kelompok berisiko sejak awal vaksinasi COVID-19 pada Februari. Namun, otoritas menghadapi serangan balik karena mengandalkan program berbagi vaksin COVAX, yang mengalami penundaan.
Sumber: Reuters Baca juga: Korsel catat 665 lagi kasus COVID-19
Baca juga: Korsel perluas larangan pertemuan kecil karena COVID-19
Jumlah itu menambah total infeksi menjadi 106.898, dengan 1.756 kematian. Lonjakan terbaru berpusat di sekitar klaster TK, sauna, bar dan gereja. Lebih dari 63 persen dari kasus baru dilaporkan di Seoul dan wilayah sekitarnya, termasuk Provinsi Gyeonggi, menurut data KCNA.
Otoritas mengaku akan memperluas upaya tes COVID guna melacak transmisi berskala nasional melalui survei epidemiologi dan tes pencegahan.
"Jika gelombang keempat infeksi datang, maka gangguan terhadap vaksinasi tak terelakkan, sekaligus memberikan pukulan bagi perekonomian kami," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun saat pertemuan Rabu.
"Pemerintah sedang memaksimalkan upaya untuk mencegah gelombang keempat (pandemi) dengan menggunakan segala cara yang memungkinkan," katanya.
Sejauh ini Korsel telah memberikan satu juta lebih dosis vaksin bagi petugas medis dan kelompok berisiko sejak awal vaksinasi COVID-19 pada Februari. Namun, otoritas menghadapi serangan balik karena mengandalkan program berbagi vaksin COVAX, yang mengalami penundaan.
Sumber: Reuters Baca juga: Korsel catat 665 lagi kasus COVID-19
Baca juga: Korsel perluas larangan pertemuan kecil karena COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: