Tokoh Papua: Program anak asuh OAP Polda Jateng jadi percontohan
7 April 2021 08:41 WIB
Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo mengangkat tiga anak asuh pelajar orang asli Papua sebagai kebijakan pendidikan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam upaya menjamin masa depan pendidikan pelajar dan mahasiswa asli Papua.(ANTARA News Papua/HO-Satgas Humas Nemangkawi)
Jayapura (ANTARA) - Tokoh Papua Ali Kabiay berharap program pendidikan pola anak asuh dan orang tua asuh pelajar serta mahasiswa orang asli Papua (OAP) yang dimotori Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.
"Program anak asuh dan orang tua asuh yaang dibidani Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi patut diberikan apresiasi, karena telah memperhatikan pendidikan putra putri orang asli Papua," kata Ali Kabiay di Jayapura, Rabu, menanggapi program pendidikan anak asuh dan orang tua asuh pelajar dan mahasiswa OAP yang dilakukan Polda Jateng.
Ia mengakui masa depan putra putri OAP perlu diberikan perhatian serius pemerintah, karena bagian dari implementasi UU No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Sebelumnya, program bidang pendidikan anak asuh dan orang tua asuh pelajar-mahasiswa orang asli Papua diluncurkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/4).
Baca juga: Pemprov Papua-Fukuoka Jepang bahas kerja sama beasiswa vokasi OAP
Baca juga: Kemenkeu dorong Pemprov Papua alokasikan dana abadi pendidikan OAP
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyebut, program ini bertujuan untuk mempererat silaturahim sekaligus sebagai wadah diskusi dan tukar pikiran, pemecahan masalah ketika ada permasalahan selama proses belajar.
"Tentunya selain memberikan kenyamanan, adik-adik dari Papua akan lebih mantap menatap masa depan yang gemilang," ucap Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi. Diakui Kapolda Jateng program ini merupakan bentuk kepedulian Polri kepada pelajar orang asli Papua yang tengah menimba ilmu.
"Program ini sederhana, dimulai dari Polda Jateng dan diikuti oleh semua Polres jajaran Polda Jateng dan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi terbaik untuk anak anak kita asal Papua," harap Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Baca juga: Gubernur Enembe apresiasi keterwakilan OAP di kabinet Jokowi
Baca juga: Ada 100 pelaku usaha OAP uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi
"Program anak asuh dan orang tua asuh yaang dibidani Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi patut diberikan apresiasi, karena telah memperhatikan pendidikan putra putri orang asli Papua," kata Ali Kabiay di Jayapura, Rabu, menanggapi program pendidikan anak asuh dan orang tua asuh pelajar dan mahasiswa OAP yang dilakukan Polda Jateng.
Ia mengakui masa depan putra putri OAP perlu diberikan perhatian serius pemerintah, karena bagian dari implementasi UU No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Sebelumnya, program bidang pendidikan anak asuh dan orang tua asuh pelajar-mahasiswa orang asli Papua diluncurkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/4).
Baca juga: Pemprov Papua-Fukuoka Jepang bahas kerja sama beasiswa vokasi OAP
Baca juga: Kemenkeu dorong Pemprov Papua alokasikan dana abadi pendidikan OAP
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyebut, program ini bertujuan untuk mempererat silaturahim sekaligus sebagai wadah diskusi dan tukar pikiran, pemecahan masalah ketika ada permasalahan selama proses belajar.
"Tentunya selain memberikan kenyamanan, adik-adik dari Papua akan lebih mantap menatap masa depan yang gemilang," ucap Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi. Diakui Kapolda Jateng program ini merupakan bentuk kepedulian Polri kepada pelajar orang asli Papua yang tengah menimba ilmu.
"Program ini sederhana, dimulai dari Polda Jateng dan diikuti oleh semua Polres jajaran Polda Jateng dan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi terbaik untuk anak anak kita asal Papua," harap Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Baca juga: Gubernur Enembe apresiasi keterwakilan OAP di kabinet Jokowi
Baca juga: Ada 100 pelaku usaha OAP uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi
Pewarta: Muhsidin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: