Makassar (ANTARA) - Cuaca ekstrem, yang melanda Kota Makassar, Sulsel, dan sekitarnya, Senin (5/4/2021), mengakibatkan gangguan pada transmisi Tanjung Bunga-Punagaya, yang selanjutnya berdampak terganggunya PLTU Jeneponto berkapasitas 450 MW.

General Manager PT PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid melalui keterangan resminya di Makassar, Sulsel, Selasa petang mengemukakan sampai saat ini masih diusahakan mengoperasikan kembali pembangkit PLTU Jeneponto.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, PLN berupaya melakukan penormalan sistem kelistrikan secepatnya,” ujarnya.

Baca juga: Pengoperasian PLN Jeneponto-Makassar hemat Rp225 miliar per tahun

Kondisi ini menyebabkan terjadinya kekurangan daya di sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan sebesar 111 MW pada beban puncak malam hari.

“Kami juga memohon doa, dukungan serta kerja sama dari seluruh pelanggan agar pasokan listrik kembali normal,” tambahnya.

Pengaduan gangguan pasokan listrik dan informasi layanan kelistrikan, masyarakat dapat menghubungi melalui aplikasi PLN Mobile atau pusat kontak 123.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar memulihkan 96 persen gardu distribusi listrik pada Sabtu (3/4/2021), setelah terdampak cuaca ekstrem Jumat (2/4/2021).

Sebanyak 2.459 gardu distribusi dengan total 327.391 pelanggan sudah menyala di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Cuaca buruk yang melanda tiga provinsi itu pada Jumat (2/4/2021) menyebabkan gangguan listrik pada Sabtu (3/4/2021) pukul 03.00 Wita di Makassar Selatan, Makassar Utara, Parepare, Pinrang, Bulukumba, Baubau, Watampone dan Mamuju akibat tiang patah dan trafo bergeser.

Baca juga: PLN alirkan listrik di tujuh desa Kabupaten Sinjai Sulsel