Jakarta (ANTARA) - Komamdo Armada (Koarmada) I TNI Angkatan Laut menggelar latihan operaai Amfibi tahun 2021 ditandai gelar apel pasukan di dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.

Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, mengatakan latihan itu bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan, baik materiil maupun personel peserta latihan secara nyata.

"Latihan yang dilaksanakan selama 18 hari, sejak 29 Maret 2021 hingga 15 April 2021," ujar Rasyid.

Latihan Operasi Amfibi Tahun 2021 dengan tema “Koarmada I melaksanakan Latihan Operasi Amfibi di Jakarta, Laut Jawa dan Dabo Singkep dalam rangka merebut kembali wilayah kedaulatan NKRI”.

Latihan itu bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) serta mensinergikan kemampuan Unsur-unsur utama dan pendukung dalam melaksanakan Operasi Amfibi.

Latihan Operasi Amfibi Koarmada I Tahun 2021 akan melibatkan sebanyak 1.200 personel, 7 KRI, 5 pesawat udara, 10 kendaraan tempur yang terdiri dari BTR-50 6 unit dan BMP-3F sebanyak 4 unit, dengan daerah latihan di Jakarta, Laut Jawa, Laut Natuna Utara dan Dabo Singkep.

"Latihan ini juga sekaligus sebagai latihan Pra-Armada Jaya yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan awal Juli 2021," tutur Rasyid.

Baca juga: Guskamla Koarmada I gagalkan penyelundupan rokok senilai Rp5 miliar

Baca juga: Pangkoarmada I apresiasi Kopaska evakuasi nelayan tenggelam


Pangkoarmada I menekankan kepada seluruh personel yang terlibat untuk perhatikan keamanan latihan dengan menepati semua prosedur yang telah ditetapkan, dengan perhitungan yang cermat dan pertimbangan yang logis.

Selain itu juga ditekankan untuk melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan profesionalisme dan menguji kesiapan tempur Koarmada I serta mengutamakan keselamatan personel dan materiil.

Pangkoarmada berpesan untuk melaksanakan purba jaga serta mempedomani prosedur protokol COVID-19 dalam setiap kegiatan latihan.

"Pentingnya tindakan purba jaga yang profesional dan proporsional, guna mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian baik personel maupun material yang tidak kita inginkan, oleh karena itu laksanakan semua prosedur secara cermat dan benar dalam rangka mewujudkan “zero accident” di setiap kegiatan dan mematuhi prosedur protokol COVID-19 selama melaksanakan latihan," ujar Rasyid.

Sementara itu, Kepala Staf Komando Armada I (Kaskoarmada I) Laksma TNI Bambang Irwanto mengatakan sasaran latihan yakni menguasai perencanaan dan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) khususnya bidang operasi amfibi.

Selain itu, melalui latihan ini dapat menguasai tahap-tahap pelaksanaan operasi amfibi, menguasai komunikasi dan jalur komando pelaksanaan operasi amfibi guna terwujud-nya kesiapsiagaan prajurit Koarmada I dalam menjalankan tugas pokok dengan tepat, baik personel maupun materil serta mewujudkan interoperability Alutsista TNI AL di jajaran Koarmada I.

Materi latihan selama manuver lapangan yakni Tahapan Gerakan Menuju Sasaran (GMS), mine field transit, peperangan anti-udara, 'SAG procedure', 'SAU procedure', GKK lintas permukaan dan lintas heli, bantuan tembakan kapal serta 'beaching' tempur yang akan melibatkan Kapal perang antara lain KRI Bung Tomo-357, KRI Teuku Umar-385, KRI Kapitan Pattimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Pulau Rusa-726, KRI Halasan-630, KRI Bontang-907 dan KRI Leuser-924 serta pesawat udara helly Panther, 2 helly Bell, 1 helly Bolkow dan 1 pesud NC-212.