Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Prancis telah membahas dengan penyelenggara acara mengenai kemungkinan French Open ditunda beberapa hari, menurut kementerian olahraga negara tersebut, AFP melaporkan, Selasa.

Diskusi antara kementerian dan pejabat penyelenggara French Open atau disebut juga Roland Garros, termasuk membahas soal bagaimana turnamen tersebut kemungkinan dapat mengakomodasi penggemar yang sebagian besar tidak dapat hadir pada edisi 2020, yang sempat mengalami penundaan.

French Open tahun ini akan berlangsung mulai 23 Mei hingga 6 Juni, dengan babak kualifikasi dimulai lebih awal.

Baca juga: French Open kemungkinan ditunda

"Diskusi dengan penyelenggara sedang berlangsung tentang metode yang digunakan, khususnya kemungkinan dibuka untuk publik," kata juru bicara kementerian kepada AFP.

Kementerian menambahkan bahwa "penundaan beberapa hari sedang dalam pembahasan."

Pada akhir Maret, presiden baru Federasi Tenis Prancis (FFT), Gilles Moretton, telah mengindikasikan bahwa dia sedang mempertimbangkan hampir semua skenario.

Dia mengatakan satu-satunya yang "tidak berani" dia pertimbangkan adalah yang ekstrem, yakni tingkat penonton 100 persen dan pembatalan langsung.

"Saat ini kami berada dalam rencana, turnamen sudah sesuai jadwal," kata Moretton.

Baca juga: Thiem bertekad turunkan tahta Nadal di French Open

"Tetapi jika kita melakukan penguncian total selama dua bulan, kami jelas perlu mengambil tindakan -- yang terburuk adalah pembatalan langsung, tapi saya tidak berani membayangkan itu."

Pembatasan sosial diperketat di seluruh Prancis pada Rabu lalu. Namun, semua olahraga profesional tetap dijalankan, meskipun secara tertutup. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan keinginannya untuk membuka kembali bioskop, museum dan teater pada pertengahan Mei.

Tahun lalu, Roland Garros ditunda selama empat bulan dan diadakan pada September dan Oktober, bukan pada Mei-Juni seperti yang sudah berlangsung lama.

Kerumunan dibatasi hanya 1.000 penonton setiap hari.

Baca juga: Pandemi buat Swiatek tak dimabuk kesuksesan French Open
Baca juga: Wimbledon dan French Open incaran berikutnya Naomi Osaka