Yogyakarta (ANTARA) - Setelah sempat mengalami kekosongan stok vaksin COVID-19 selama sekitar satu pekan untuk penyuntikan dosis pertama, Kota Yogyakarta kembali memperoleh tambahan 15.000 dosis vaksin Sinovac.

“Sudah ada tambahan lagi sehingga vaksinasi dosis pertama bisa kembali dilakukan. Saat vaksin kosong, ada beberapa program vaksinasi yang sempat ditunda dulu,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Dengan kedatangan vaksin tambahan tersebut, maka vaksinasi bisa dilanjutkan untuk warga lansia, guru SMA/SMK yang belum mendapat vaksinasi, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.

Guru mendapat prioritas sebagai penerima vaksin karena vaksinasi tersebut juga ditujukan untuk kebutuhan pembelajaran tatap muka, sedangkan vaksinasi kepada lansia dilakukan karena kelompok masyarakat tersebut lebih rentan terpapar virus.

Baca juga: Persediaan vaksin terbatas, Yogyakarta fokus penyuntikan dosis kedua

Baca juga: UGM gelar vaksinasi massal untuk para dosen lansia


“Untuk tokoh masyarakat dan agama juga diprioritaskan karena mereka pun menjadi garda terdepan di wilayah masing-masing untuk mengatasi sebaran COVID-19,” katanya.

Jika vaksinasi di tempat kerja dan wilayah bisa terus dijalankan, Heroe berharap, kasus aktif COVID-19 di Yogyakarta bisa semakin menurun.

Meski demikian, jumlah vaksin tambahan tersebut belum memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Kota Yogyakarta sehingga Satgas COVID-19 berharap distribusi vaksin tetap lancar sehingga tidak ada lagi penundaan program vaksinasi.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 110.000 orang di Yogyakarta yang divaksinasi. Namun, tidak semuanya merupakan warga Kota Yogyakarta tetapi bekerja di Yogyakarta.

“Kami akan coba sisir data dari pusat tersebut untuk mengetahui secara pasti jumlah warga Kota Yogyakarta yang sudah mendapat vaksin,” katanya.

Jika mengacu pada kebutuhan untuk memunculkan kekebalan komunitas, lanjut Heroe, maka vaksinasi harus diberikan kepada sekitar 70 persen penduduk atau sekitar 280.000 orang warga Kota Yogyakarta.

“Total warga Kota Yogyakarta memang hanya sekitar 414.000 orang tetapi populasinya bisa mencapai sekitar 1,5 sampai dua juta orang saat siang hari karena banyak warga luar daerah yang bekerja di Yogyakarta,” katanya.

Sedangkan untuk bulan Ramadhan, Heroe memastikan kegiatan vaksinasi tetap akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit.

“Kami pun akan mencoba mengatur pola vaksinasi saat malam hari jika dibutuhkan. Dimungkinkan akan dilakukan di rumah sakit. Sedangkan untuk di puskesmas sesuai layanan tiap hari,” katanya.*

Baca juga: LLDIKTI Yogyakarta berharap vaksinasi dosen rampung sebelum tatap muka

Baca juga: Jokowi tinjau pelaksanaan vaksinasi seniman dan budayawan Yogyakarta