BMKG: Pergerakan ekor Siklon Seroja bisa berdampak ke Bali dan NTB
6 April 2021 16:37 WIB
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan Siklon Tropis Seroja berdasarkan citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021).(ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala mengatakan bahwa saat Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi wilayah Indonesia, pergerakan ekornya bisa berdampak ke sebagian wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kewaspadaannya perlu dilanjutkan dalam 24 jam atau dua hari ke depan baik di Bali atau pun Nusa Tenggara Barat," katanya di Jakarta, Selasa.
"Yang perlu waspada khususnya NTB di wilayah Sumbawa dan kemungkinan juga Lombok," kata Agie.
Berdasarkan hasil analisis pada pukul 07.00 WIB, Agie menjelaskan, Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan meningkat dari enam knot menjadi delapan knot.
Saat memasuki wilayah perairan yang lebih dalam, menurut dia, Siklon Tropis Seroja menjadi semakin kuat karena mendapat energi yang lebih besar.
Siklon Tropis Seroja diperkirakan masih mempengaruhi kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia dalam empat hingga lima ke depan.
BMKG pada Selasa mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
Selain itu, menurut BMKG, gelombang dengan tinggi dua meter atau lebih berpotensi muncul di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Perairan Utara Sumbawa, Samudra Hindia selatan NTB, dan Selat Sape bagian selatan.
Sementara wilayah Nusa Tenggara Timur, menurut prakiraan BMKG, akan lebih kering, curah hujannya turun, namun anginnya masih cukup kencang setelah siklon menjauh.
Baca juga:
BMKG: Siklon Tropis Seroja semakin menjauhi wilayah Indonesia
Kepala BMKG sampaikan korelasi pemanasan global dengan kejadian siklon
"Kewaspadaannya perlu dilanjutkan dalam 24 jam atau dua hari ke depan baik di Bali atau pun Nusa Tenggara Barat," katanya di Jakarta, Selasa.
"Yang perlu waspada khususnya NTB di wilayah Sumbawa dan kemungkinan juga Lombok," kata Agie.
Berdasarkan hasil analisis pada pukul 07.00 WIB, Agie menjelaskan, Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan meningkat dari enam knot menjadi delapan knot.
Saat memasuki wilayah perairan yang lebih dalam, menurut dia, Siklon Tropis Seroja menjadi semakin kuat karena mendapat energi yang lebih besar.
Siklon Tropis Seroja diperkirakan masih mempengaruhi kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia dalam empat hingga lima ke depan.
BMKG pada Selasa mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
Selain itu, menurut BMKG, gelombang dengan tinggi dua meter atau lebih berpotensi muncul di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Perairan Utara Sumbawa, Samudra Hindia selatan NTB, dan Selat Sape bagian selatan.
Sementara wilayah Nusa Tenggara Timur, menurut prakiraan BMKG, akan lebih kering, curah hujannya turun, namun anginnya masih cukup kencang setelah siklon menjauh.
Baca juga:
BMKG: Siklon Tropis Seroja semakin menjauhi wilayah Indonesia
Kepala BMKG sampaikan korelasi pemanasan global dengan kejadian siklon
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: