Jakarta (ANTARA) - Indeks ekuitas acuan Eropa mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, memulihkan semua kerugian yang dipicu pandemi karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi global yang cepat, didorong oleh pengeluaran stimulus besar dan program vaksinasi COVID-19.

Investor Eropa kembali dari liburan akhir pekan yang panjang untuk mendorong indeks STOXX 600 naik 0,8 persen menjadi 435,7 poin. Indeks ini telah naik lebih dari 60 persen dari posisi terendah tahun lalu dan melampaui level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di 433,90 poin pada Februari 2020.

Indeks DAX Jerman naik 1,1 persen untuk menambah rekor kenaikan baru-baru ini, Indeks CAC 40 Prancis naik 0,6 persen, juga sepenuhnya pulih dari kejatuhan tahun lalu, dan FTSE 100 Inggris melonjak 1,2 persen.

Indeks utama Wall Street mencapai tertinggi sepanjang masa pada hari Senin setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang kuat dan pemulihan aktivitas bisnis, membantu mengangkat suasana global bahkan ketika kasus virus korona melonjak di seluruh dunia.

Baca juga: Saham China ditutup rugi, terseret turunya saham pariwisata dan miras

"Pasar ekuitas Eropa memiliki persentase kemiringan yang lebih tinggi ke bagian siklus yang lebih tertekan dan nilai pasar yang berkinerja buruk tidak hanya pada tahun 2020, tetapi juga untuk beberapa tahun sebelumnya," Direktur Investasi untuk ekuitas Eropa di GAM, Niall Gallagher, menulis dalam sebuah catatan.

"Setiap perubahan dalam lingkungan ekonomi yang melihat peningkatan dalam pertumbuhan dan kenaikan inflasi kemungkinan akan berdampak positif pada sektor-sektor ini dan karena mereka memiliki bobot yang lebih tinggi di pasar, ini menjelaskan ekspektasi baru-baru ini bahwa ekuitas Eropa mungkin akan berkinerja lebih baik dalam beberapa bulan ke depan. "

Sektor yang sensitif secara ekonomi seperti perbankan, komoditas, dan pembuat mobil mengalami kebangkitan (rebound) kuat tahun ini, meningkatkan saham Eropa.

Baca juga: Bursa Australia ditutup untung, terkerek naiknya saham teknologi

Namun, indeks acuan butuh tujuh bulan untuk mencapai kembali level tertinggi sebelum pandemi, lebih lama daripada S&P 500 AS, lebih lambat karena peluncuran vaksinasi yang lambat dan adanya gelombang infeksi baru.

Saham pertambangan adalah yang naik tertinggi pada hari Selasa, naik 2,4 persen, sementara bank, produsen mobil dan asuransi naik lebih dari 1,0 persen.

Bank Swiss Credit Suisse tergelincir 0,6 persen setelah kerugian tajam pekan lalu, karena mengumumkan perkiraan kerugian 4,4 miliar franc Swiss ( 4,7 miliar miliar dolar AS) terkait hubungan dengan Archegos Capital Management.

Saham Inggris melonjak karena Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan rencana pembukaan kembali ekonomi dapat dilakukan minggu depan.

Namun saham-saham perusahaan pemilik British Airways IAG, easyJet dan Ryanair tertinggal dari pasar yang lebih luas karena Johnson menambahkan terlalu dini untuk mengatakan apakah liburan musim panas internasional dapat dilanjutkan tahun ini.

Baca juga: Saham Eropa dibuka naik, terdongkrak optimisme Zalando dan Volkswagen