Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, melaporkan ribuan rumah warga mengalami kerusakan akibat diterjang badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah terselatan Indonesia itu.
"Ada ribuan rumah warga dipastikan rusak yang tersebar di 11 kecamatan di Rote Ndao yang rusak akibat badai siklon tropis ini, dan pendataan masih terus dilakukan di lapangan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Rote Ndao Diksel Haning ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.
Informasi terbaru yang dilaporkan, kata dia yakni dari Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya, berupa 150 rumah warga yang rusak berat, sebagian besar pada bagian atap rumah.
Baca juga: Pemerintah datangkan dokter ke NTT dan NTB untuk bantu korban bencana
Diksel mengatakan saat ini tim gabungan untuk penanggulangan bencana terus melakukan pemeriksaan dan pendataan dampak kerusakan akibat badai siklon.
"Sementara dilakukan pembersihan puing-piung bangunan, dan juga pohon-pohon tumbang," katanya.
Ia mengatakan selain kerusakan rumah warga, badai siklon tropis Seroja juga merusak berbagai fasilitas umum seperti infrastruktur listrik maupun perkantoran di daerah setempat.
Baca juga: BPBD evakuasi ratusan warga akibat banjir pesisir di Rote Ndao
Namun demikian, menurut dia, belum ada laporan korban meninggal akibat badai tersebut.
"Belum ada warga yang dilaporkan meninggal tetapi kami masih tetap siaga sambil melakukan penanganan dampak yang terjadi," katanya.
Diksel menambahkan pemerintah daerah juga telah menggelar rapat bersama untuk pembentukan posko pusat data supaya semua kerugian dapat terdata secara baik untuk langkah penanganan selanjutnya.
Baca juga: PLN: 2.410 gardu listrik di NTT rusak akibat badai tropis Seroja
Baca juga: TNI mengerahkan prajurit dan alutsista bantu korban bencana di NTT-NTB
Rote Ndao laporkan ribuan rumah rusak akibat badai siklon tropis
6 April 2021 15:11 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pohon tumbang di Kota Kupang saat terjadi badai siklon tropis Seroja melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur pada 3-4 April 2021. ANTARA/Aloysius Lewokeda.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: