Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku lega sejumlahterduga teroris di wilayahnya ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.

"Kalau saya dengan ditangkap itu malah senang. Dalam arti kecenderungan-kecenderungan untuk terjadi sesuatu yang menimpa Yogyakarta akan berkurang," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

Meski demikian, Raja Keraton Yogyakarta ini mengaku belum tahu persis siapa dan dari mana sejumlah terduga teroris yang dalam beberapa hari terakhir ( 2-4 April 2021) ditangkap di Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Yogyakarta.

Baca juga: Densus geledah rumah di Bantul usai penangkapan terduga teroris

Baca juga: Densus 88 tangkap terduga teroris tiga tempat di Klaten Jumat


Menurut Sultan, mereka tidak menutup kemungkinan warga luar daerah yang bersembunyi di Yogyakarta karena menganggap daerah itu lebih aman, meski akhirnya tetap tertangkap.

"Saya tidak tahu persis ya, itu memang orang Yogyakarta atau orang non-Yogyakarta tetapi bersembunyi di Yogya. Baik orang Yogya asli atau pendatang saya kan tidak tahu persis," kata dia.

Untuk memastikan wilayah Yogyakarta tetap kondusif setelah penggeledahan dan penangkapan sejumlah terduga teroris, Sultan meminta masyarakat mengoptimalkan kembali Program Jaga Warga di DIY.

Program Jaga Warga selama ini telah diperkuat dengan penerbitan Peraturan Gubernur DIY Nomor 6 Tahun 2019 tentang Jaga Warga.

"Mungkin per kelurahan 25 orang (kelompok Jaga Warga). Ya untuk kerukunan warga dan sebagainya mereka yang bertanggung jawab di bawah koordinasi pejabat setempat di level desa," kata Sultan.

Baca juga: Densus 88 tangkap dua terduga teroris di Kudus

Baca juga: Seorang terduga teroris ditangkap di Kota Semarang