Gubernur Papua harap masyarakat tidak terprovokasi kasus lintas batas
5 April 2021 14:11 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal dan Bupati Puncak Willem Wandik mengobrol bersama usai diwawancarai wartawam di Gedung Negara Jayapura. ANTARA/Hendrina Dian Kandipi/am.
Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengharapkan masyarakat tidak terprovokasi atas berita-berita tidak benar kaitannya dengan kejadian lintas batas.
"Tidak usah dengar berita yang tidak benar," kata Lukas kepada Antara di Jayapura, Senin.
Menurut Lukas, masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan informasi dan berita yang tidak jelas sumbernya.
"Saya sudah sampaikan kepada Mendagri secara virtual ketika di Vanimo," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe akui lewat "jalan tikus" masuk PNG
Baca juga: PNG deportasi Gubernur Papua setelah masuk secara ilegal
Baca juga: Pengojek Gubernur Papua ke perbatasan PNG diberi Rp100 ribu
Dia menjelaskan dirinya mengaku hanya menjalani pengobatan tradisional saja di Vanimo karena kondisi kesehatan yang tidak baik.
"Saya hanya berobat dan punya hak," katanya lagi.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe pada Rabu (31/3) masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Kota Jayapura.
Akhirnya Pemerintah PNG mendeportasi Gubernur Enembe dengan dua pengikutnya sehingga Konsulat RI di Vanimo mengeluarkan Surat Pengganti Laksana Pasport (SPLP) dan dipulangkan melalui PLBN Skouw pada Jumat ((3/4).
"Tidak usah dengar berita yang tidak benar," kata Lukas kepada Antara di Jayapura, Senin.
Menurut Lukas, masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan informasi dan berita yang tidak jelas sumbernya.
"Saya sudah sampaikan kepada Mendagri secara virtual ketika di Vanimo," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe akui lewat "jalan tikus" masuk PNG
Baca juga: PNG deportasi Gubernur Papua setelah masuk secara ilegal
Baca juga: Pengojek Gubernur Papua ke perbatasan PNG diberi Rp100 ribu
Dia menjelaskan dirinya mengaku hanya menjalani pengobatan tradisional saja di Vanimo karena kondisi kesehatan yang tidak baik.
"Saya hanya berobat dan punya hak," katanya lagi.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe pada Rabu (31/3) masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek ke Wutung, kampung yang berbatasan dengan Skouw, Kota Jayapura.
Akhirnya Pemerintah PNG mendeportasi Gubernur Enembe dengan dua pengikutnya sehingga Konsulat RI di Vanimo mengeluarkan Surat Pengganti Laksana Pasport (SPLP) dan dipulangkan melalui PLBN Skouw pada Jumat ((3/4).
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021
Tags: