Jakarta (ANTARA News) - Saham Bank Mandiri dan Bank BNI di Bursa Efek Indonesia, Kamis pada pembukaan pasar menguat, karena pelaku memburu saham-saham itu sehingga memicu indeks harga saham gabungan naik tipis, meski saham-saham Amerika Serikat cenderung melemah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 0,25 persen atau 7,154 poin menjadi 2.865,815 dan indeks LQ-45 bertambah 1,571 poin atau 0,28 persen menjadi 555,367 poin.

Analis Valas PT Millenium Danatama Sekurities, Ahmad Riyadi di Jakarta Kamis mengatakan, pelaku pasar memburu saham-saham perbankan yang dinilai masih dapat bergerak naik, meski bursa regional melemah.

Saham Bank Mandiri misalnya mengalami transaksi sebanyak 5,7 juta unit senilai Rp32,44 miliar dengan kurs naik Rp100 menjadi Rp5.700 per saham dan saham Bank BNI berpindah tangan sebanyak 3,81 juta saham senilai Rp9,22 miliar dengan kurs akhir Rp2.425 atau naik Rp50.

Selain itu saham Goodyear naik Rp500 menjadi Rp13.500, saham Auto menguat Rp300 menjadi Rp13.450 dan saham Indo Tambang Mega bertambah Rp250 menjadi Rp37.350.

Kenaikan saham itu mendorong indeks BEI menguat melewati angka 2.850 poin yang menuju ke level 2.900 poin, katanya.

Menurut Ahmad Riyadi, pelaku pasar diperkirakan akan terus bermain di pasar saham, karena pelaku asing berkeinginan terus bermain di pasar domestik, karena memberikan keuntungan lebih baik.

Bunga rupiah terhadap dolar AS masih tinggi yang mendorong pelaku asing terus menginvestasikan dananya di pasar domestik, ucapnya.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan pasar Asia yang pertumbuhan ekonominya makin baik, meski masih di bawah China dan India, namun pasar Indonesia dinilai lebih baik.

Karena itu indeks BEI diperkirakan akan terus menguat mendekati angka 2.900 poin apabila pelaku asing aktif bermain di pasar saham, katanya.
(CS/B010)