40 rumah di Kecamatan Ile Boleng tertimbun longsor
4 April 2021 13:54 WIB
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan tertimbun longsor akibat dari meningkatnya curah hujan di daerah itu.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan dihubungi dari Kupang, Ahad, mengatakan saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan.
"Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya.
Baca juga: BPBD NTT diminta segera bantu bencana banjir-longsor Flores Timur
Baca juga: Pencarian korban longsor Flores Timur terhambat kesediaan alat berat
Petugas BPBD bersama TNI dan Polri saat ini sedang mencari korban yang hilang akibat tertimbun longsor.
Dia enggan mengatakan jumlah pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.
Alfonsus menambahkan saat ini Bupati Flores Timur bersama dengan sejumlah pihak sedang berada di lokasi untuk meninjau sejumlah lokasi bencana di daerah itu.
"Sejumlah akses jalan menuju ke lokasi juga terputus sehingga proses evakuasi cukup terhambat," ujar dia.
Selain itu jaringan telpon dan internet juga putus sehingga koordinasi dari lokasi bencana juga terhambat.*
Baca juga: Banjir-longsor di Flores Timur, Wabup: Ratusan korban belum ditemukan
Baca juga: Ratusan warga tertimbun akibat banjir-longsor di Flores Timur
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan dihubungi dari Kupang, Ahad, mengatakan saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan.
"Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya.
Baca juga: BPBD NTT diminta segera bantu bencana banjir-longsor Flores Timur
Baca juga: Pencarian korban longsor Flores Timur terhambat kesediaan alat berat
Petugas BPBD bersama TNI dan Polri saat ini sedang mencari korban yang hilang akibat tertimbun longsor.
Dia enggan mengatakan jumlah pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.
Alfonsus menambahkan saat ini Bupati Flores Timur bersama dengan sejumlah pihak sedang berada di lokasi untuk meninjau sejumlah lokasi bencana di daerah itu.
"Sejumlah akses jalan menuju ke lokasi juga terputus sehingga proses evakuasi cukup terhambat," ujar dia.
Selain itu jaringan telpon dan internet juga putus sehingga koordinasi dari lokasi bencana juga terhambat.*
Baca juga: Banjir-longsor di Flores Timur, Wabup: Ratusan korban belum ditemukan
Baca juga: Ratusan warga tertimbun akibat banjir-longsor di Flores Timur
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: