Realisasi pengadaan beras Bulog Sulselbar diatas 18 ribu ton
4 April 2021 01:01 WIB
Ilustrasi - Sawah yang tergenang dan padi yang siap panen menjadi rebah akibat hujan deras di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu (3/4/2021). ANTARA/ Suriani Mappong
Makassar (ANTARA) - Realisasi pengadaan beras/gabah Perum Bulog Sulselbar hingga Maret 2021 sudah diatas 18 ribu ton pada masa awal panen 2021.
"Pengadaan beras/gabah itu sejak awal Maret dan akan berakhir Mei 2021 dari sejumlah sentra produksi beras di Sulsel dan Sulbar," kata Kepala Kantor Wilayah Bulog Sulselbar, Eko Prantono di Makassar, akhir pekan.
Pengadaan yang dilakukan secara bertahap itu, lanjut dia, karena adanya perbedaan masa panen di setiap daerah.
Kendati demikian, Eko optimistis pengadaan/penyerapan beras pada 2021 dapat melampaui target yakni 303 ribu ton setara beras dibandingkan capaian pengadaan pada 2020 yang hanya mencapai 275.588 ton setara beras.
Pengadaan serapan beras/gabah itu, tetap memperhatikan kualitas dari produksi petani sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Baca juga: Bulog Sulselbar targetkan penyerapan beras petani 303 ribu ton
Baca juga: Bulog Sulselbar ajukan tambahan 10.000 liter minyak goreng
Sedang terkait harga dan kualitas pengadaan gabah/beras oleh Perum Bulog Sulselbar tetap mengacu pada Ketentuan Permendag Nomor 24 Tahun 2020. Dalam hal ini harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 4.250/Kg dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 10 persen dan kadar air maksimal 25 persen.
Adapun untuk Gabah Kering Giling (GKG) dengan harga Rp. 5.300/Kg dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 3 persen dan kadar air maksimal 14 persen. Untuk beras harga Rp 8.300/Kg dengan komponen kualitas menir maksimal 2 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan kadar air maksimal 14 persen.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Toddopuli di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel M Wahid mengatakan, pada musim panen yang pertama 2021, sebagian besar petani sudah panen.
"Namun yang agak belakangan panen, padinya terancam rusak karena curah hujan deras kemarin dan menyebabkan sebagian sawah di Kabupaten Maros tergenang," katanya.
Karena itu, dia berharap agar dalam sepekan ke depan cuaca cerah, sehingga padi yang terendam bisa diselamatkan dengan dipanen secepatnya, lalu dijemur.
Baca juga: Bank Sulselbar menggandeng agen lakupandai perkuat keuangan digital
"Pengadaan beras/gabah itu sejak awal Maret dan akan berakhir Mei 2021 dari sejumlah sentra produksi beras di Sulsel dan Sulbar," kata Kepala Kantor Wilayah Bulog Sulselbar, Eko Prantono di Makassar, akhir pekan.
Pengadaan yang dilakukan secara bertahap itu, lanjut dia, karena adanya perbedaan masa panen di setiap daerah.
Kendati demikian, Eko optimistis pengadaan/penyerapan beras pada 2021 dapat melampaui target yakni 303 ribu ton setara beras dibandingkan capaian pengadaan pada 2020 yang hanya mencapai 275.588 ton setara beras.
Pengadaan serapan beras/gabah itu, tetap memperhatikan kualitas dari produksi petani sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Baca juga: Bulog Sulselbar targetkan penyerapan beras petani 303 ribu ton
Baca juga: Bulog Sulselbar ajukan tambahan 10.000 liter minyak goreng
Sedang terkait harga dan kualitas pengadaan gabah/beras oleh Perum Bulog Sulselbar tetap mengacu pada Ketentuan Permendag Nomor 24 Tahun 2020. Dalam hal ini harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 4.250/Kg dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 10 persen dan kadar air maksimal 25 persen.
Adapun untuk Gabah Kering Giling (GKG) dengan harga Rp. 5.300/Kg dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 3 persen dan kadar air maksimal 14 persen. Untuk beras harga Rp 8.300/Kg dengan komponen kualitas menir maksimal 2 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan kadar air maksimal 14 persen.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Toddopuli di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel M Wahid mengatakan, pada musim panen yang pertama 2021, sebagian besar petani sudah panen.
"Namun yang agak belakangan panen, padinya terancam rusak karena curah hujan deras kemarin dan menyebabkan sebagian sawah di Kabupaten Maros tergenang," katanya.
Karena itu, dia berharap agar dalam sepekan ke depan cuaca cerah, sehingga padi yang terendam bisa diselamatkan dengan dipanen secepatnya, lalu dijemur.
Baca juga: Bank Sulselbar menggandeng agen lakupandai perkuat keuangan digital
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: