Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi menguat 10 poin menjadi Rp9.160-Rp9.170 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.170-Rp9.180, karena pelaku pasar membeli rupiah.

Pengamat pasar uang, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, pasar positif terhadap rupiah yang didukung oleh membaiknya indeks Dow Jones akibat menguatnya saham-saham di Amerika Serikat.

Kenaikan indeks Dow Jones itu, karena pelaku pasar menepis kekhawatiran atas krisis utang yang terjadi di kawasan Eropa, katanya.

Rupiah, lanjut dia, diperkirakan akan terus menguat hingga berada di bawah angka Rp9.150 per dolar, karena menguatnya euro terhadap dolar.

Euro kembali di atas 1,23 dolar, setelah lembaga pemeringkat Moody`s menurunkan peringkat utang Yunani, ujarnya.

Farial Anwar mengatakan, kenaikan rupiah yang relatif kecil itu, karena pelaku pasar tetap hati-hati dalam melakukan transaksi beli, mereka masih belum antusias untuk membeli rupiah lebih besar lagi.

Meski demikian, posisi rupiah saat ini dinilai cukup baik jauh di bawah angka Rp9.200 per dolar, katanya.

Pelaku pasar lokal dan asing, menurut dia, masih menunggu laporan lebih lanjut mengenai krisis keuangan di Eropa yang telah menjalar ke Hongaria.

Akibatnya kecil pembelian rupiah oleh pelaku pasar mengakibatkan pergerakan rupiah berada dalam kisaran yang sempit, katanya.

Rupiah, lanjut dia, juga menunggu munculnya faktor pendukung dari internal yang dapat memicu pergerakannya untuk terus menguat hingga mencapai angka Rp9.100 per dolar.

"Kami memperkirakan rupiah selama pekan ini akan dapat mencapai angka Rp9.100 per dolar," ucapnya.
(h-CS/A024)