Riza minta warga jangan takut ikut vaksinasi COVID-19
3 April 2021 20:55 WIB
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (1/4/2021). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 massal bagi 1.500 pelaku UMKM di DKI Jakarta dan target vaksinasi pelaku UMKM di DKI Jakarta mencapai 250.000 orang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada warga Jakarta agar jangan takut mengikuti vaksinasi COVID-19, terutama bagi kelompok masyarakat yang belum mendapat giliran.
"Bagi setiap elemen masyarakat yang belum memperoleh vaksin, setelah mendapatkan jadwal vaksin jangan takut untuk divaksin. Informasi penjadwalan sudah tersedia di corona.jakarta.go.id atau melalui aplikasi Peduli Lindungi atau JAKI yang bisa diunduh secara gratis," kata Riza dalam webinar Vaksin Corona dan Lansia yang digagas Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, Sabtu.
Baca juga: Jakpro gelar vaksinasi untuk 810 pegawai
Riza menjelaskan pemerintah telah membagi empat tahap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, dengan mempertimbangkan usia masyarakat, risiko, ketersediaan, dan waktu kedatangan vaksin dari luar negeri.
Pada tahap awal vaksinasi ditujukan bagi tenaga kesehatan, pejabat dan tokoh publik (untuk kampanye), dan penunjang tenaga kesehatan.
Lalu tahap kedua ditujukan kepada petugas pelayanan publik, seperti pedagang pasar, insan pers, aparat TNI-Polri, lansia dan sebagainya.
Baca juga: Ombudsman Jakarta Raya usul ubah strategi vaksinasi
Kemudian tahap ketiga, vaksinasi akan dilakukan kepada masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi.
"Tahap empat adalah masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin," ujarnya.
Politisi Gerindra tersebut menambahkan pelaksanaan vaksinasi tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat dan daerah saja, tapi juga di faskes milik swasta yang memenuhi persyaratan pelaksanaan, di antaranya memiliki tenaga vaksinator, memiliki ruang penyimpanan vaksin dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan ada ratusan tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan rincian 114 puskesmas, 168 rumah sakit, 70 klinik, 136 lokasi vaksin dinamis, dan 12 sentra vaksin.
"Untuk pembentukan sentra vaksin dinamis di lingkungan tempat tinggal dilakukan agar memudahkan akses lansia," ujar Widyastuti.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, total penerima vaksinasi di Jakarta mencapai 8.815.157 jiwa. Untuk sasaran pada tahap pertama dan kedua, ditujukan kepada 3.000.689 jiwa.
Baca juga: Kelurahan Koja vaksin 26 lansia di RPTRA Sindang Raya
Target vaksinasi kepada tenaga kesehatan sebanyak 112.301 jiwa, target lansia 911.631 jiwa dan pelayanan publik 1.976.757 jiwa.
Data per 3 April, total vaksinasi dosis satu mencapai 1.325.622 jiwa dan total vaksinasi dosis dua mencapai 490.215 jiwa.
"Bagi setiap elemen masyarakat yang belum memperoleh vaksin, setelah mendapatkan jadwal vaksin jangan takut untuk divaksin. Informasi penjadwalan sudah tersedia di corona.jakarta.go.id atau melalui aplikasi Peduli Lindungi atau JAKI yang bisa diunduh secara gratis," kata Riza dalam webinar Vaksin Corona dan Lansia yang digagas Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, Sabtu.
Baca juga: Jakpro gelar vaksinasi untuk 810 pegawai
Riza menjelaskan pemerintah telah membagi empat tahap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, dengan mempertimbangkan usia masyarakat, risiko, ketersediaan, dan waktu kedatangan vaksin dari luar negeri.
Pada tahap awal vaksinasi ditujukan bagi tenaga kesehatan, pejabat dan tokoh publik (untuk kampanye), dan penunjang tenaga kesehatan.
Lalu tahap kedua ditujukan kepada petugas pelayanan publik, seperti pedagang pasar, insan pers, aparat TNI-Polri, lansia dan sebagainya.
Baca juga: Ombudsman Jakarta Raya usul ubah strategi vaksinasi
Kemudian tahap ketiga, vaksinasi akan dilakukan kepada masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi.
"Tahap empat adalah masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin," ujarnya.
Politisi Gerindra tersebut menambahkan pelaksanaan vaksinasi tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat dan daerah saja, tapi juga di faskes milik swasta yang memenuhi persyaratan pelaksanaan, di antaranya memiliki tenaga vaksinator, memiliki ruang penyimpanan vaksin dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan ada ratusan tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan rincian 114 puskesmas, 168 rumah sakit, 70 klinik, 136 lokasi vaksin dinamis, dan 12 sentra vaksin.
"Untuk pembentukan sentra vaksin dinamis di lingkungan tempat tinggal dilakukan agar memudahkan akses lansia," ujar Widyastuti.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, total penerima vaksinasi di Jakarta mencapai 8.815.157 jiwa. Untuk sasaran pada tahap pertama dan kedua, ditujukan kepada 3.000.689 jiwa.
Baca juga: Kelurahan Koja vaksin 26 lansia di RPTRA Sindang Raya
Target vaksinasi kepada tenaga kesehatan sebanyak 112.301 jiwa, target lansia 911.631 jiwa dan pelayanan publik 1.976.757 jiwa.
Data per 3 April, total vaksinasi dosis satu mencapai 1.325.622 jiwa dan total vaksinasi dosis dua mencapai 490.215 jiwa.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: