Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin akan melakukan kunjungan resmi ke Bandar Seri Begawan dari 4 hingga 5 April 2021 dalam rangka Konsultasi Pimpinan Tahunan ke-23.

Kemenlu Malaysia, Sabtu, menyampaikan kunjungan resmi ini juga memenuhi undangan Sultan Brunei Darussalam dan Yang Di-Pertuan dari Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, kepada perdana menteri.

"Ini adalah pertemuan pertama Perdana Menteri dengan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah di bawah kerangka Konsultasi Pimpinan Tahunan," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan dengan Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan dilanjutkan dengan Perjamuan Resmi yang akan diselenggarakan oleh Sultan Brunei.

"Konsultasi Pimpinan Tahunan ini adalah platform tingkat tertinggi untuk diskusi tentang berbagai masalah bilateral, urusan regional dan internasional yang menarik perhatian bersama," katanya.

Kedua pemimpin akan memanfaatkan kesempatan dalam pertemuan tahunan ini untuk menilai kemajuan kerja sama yang sedang berjalan serta semakin memperkuat hubungan khusus dan kerja sama pasca-COVID-19 yang akan bermanfaat bagi masyarakat kedua negara.

"Ini termasuk diskusi tentang usulan pembentukan Rutinitas Hijau Timbal Balik antara Malaysia dan Brunei, usulan kerjasama di bidang diplomasi vaksin dan proposal untuk memperkuat kerjasama ekonomi," katanya.

Pernyataan Bersama akan dikeluarkan pada akhir Konsultasi Pimpinan Tahunan ke-23.

"Dalam negosiasi tersebut, kedua pemimpin akan menyaksikan finalisasi Nota Kesepahaman di bidang Penanggulangan Bencana antara kedua Pemerintah dan penandatanganan Kesepakatan Unitisasi antara Petronas dan Brunei," katanya.

Konsultasi Pemimpin Tahunan ke-22 diselenggarakan di Putrajaya pada 5 Maret 2019.

Mengingat pandemi COVID-19 khususnya di Malaysia dan Brunei Darussalam masih berlarut-larut, Perdana Menteri sendiri meminta agar kunjungan resmi untuk memenuhi undangan Pemerintah Brunei dilakukan dalam waktu singkat kurang dari 24 jam.

Untuk meminimalisir risiko tertular COVID-19, kunjungan resmi Perdana Menteri ke Brunei Darussalam hanya didampingi oleh sejumlah kecil delegasi.

Perdana Menteri akan didampingi oleh istrinya, Puan Sri Noorainee Abdul Rahman, Dato 'Seri Hishammuddin Tun Hussein (Menteri Luar Negeri) dan Pejabat Senior Pemerintah.

Selain delegasi kecil, kunjungan ini juga tunduk pada SOP pencegahan COVID-19 yang sangat ketat seperti yang disepakati oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) dan Dewan.

Baca juga: Malaysia ucapkan selamat ke Brunei sebagai ketua ASEAN
Baca juga: Malaysia dan Brunei tiba untuk Siak International Serindit Boat Race