Banjarmasin (ANTARA) - Intensitas curah hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan anak Sungai Tapin meluap hingga merendam rumah milik 65 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Taibah RT. 04 Desa Banua Halat Kanan, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

"Dampak bencana, banjir yang merendam pemukiman warga menyebabkan aktivitas sehari-hari warga menjadi terganggu karena sebagian rumah warga dan akses jalan terendam banjir," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Said Abdul Nasir di ibu kota Kabupaten Tapin, Rantau, Sabtu.

Dikatakannya, masyarakat harus tetap waspada dan kondisi banjir saat ini karena ditakutkan banjir yang terjadi akan terus naik.

Informasi yang dihimpun ANTARA, kondisi terakhir pada Jumat (3/4) sore, sekitar pukul 16.00 WITA, ketinggian banjir sekitar 10 sampai 50 cm.

Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin sempat berstatus siaga satu dan untuk bendungan Tapin di hulu sungai masih dalam kondisi normal.

"Alhamdulillah Bendung Tapin aman, air masih di elevasi 144,69, belum meluap masih kami tampung. Beberapa hari terakhir ini kenaikan muka air lumayan tinggi," ujar Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Amir Rahman kepada Wartawan ANTARA.

Sementara itu di wilayah Kota Barabai, Kabupaten HST, juga terjadi bancir disebabkan luapan Sungai Batang Alai, karena curah hujan yang tinggi di daerah hulu/kawasan Pegunungan Meratus.

Baca juga: Ratusan rumah hilang akibat banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalsel

Baca juga: Terendam banjir, 1.492 warga Tapin-Kalsel dievakuasi

Baca juga: Ratusan rumah warga Binuang terendam banjir