Garut (ANTARA) - Dua orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia akibat truk yang diduga gagal mengerem menabrak bangunan madrasah di kabupaten itu, Jumat.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat kepada wartawan di Garut, Jumat malam, membenarkan adanya insiden kecelakaan truk menabrak bangunan di Jalan Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia," kata Muslih.

Baca juga: Polres prioritaskan pengamanan di jalur rawan kecelakaan di Garut

Baca juga: Dua korban tertabrak mobil slalom kritis di RSUD Garut


Ia menyebutkan korban meninggal dunia, yakni pengemudi truk Mitsubishi nomor polisi Z8229DW atas nama Suhanda (50), warga Kecamatan Sukawening, Garut dan seorang anak bernama Dede Hidayat (12), warga Kampung Haredong, Desa Sindang Galih, Karangpawitan.

Selain korban tewas, kata dia, kecelakaan truk tersebut menyebabkan delapan orang luka-luka yang kebanyakan anak-anak.

"Delapan orang mengalami luka-luka serta kendaraan dan yayasan rusak," katanya.

Ia menuturkan peristiwa itu bermula ketika truk Mitsubishi yang dikemudikan Suhanda datang dari arah Kampung Nangoh menuju Kampung Haredong dengan kondisi jalan lurus menurun.

Truk yang melaju di turunan itu, kata dia, diduga ada kendala dalam pengereman hingga akhirnya menabrak bangunan Yayasan Nurul Barokah yang berada di sekitar jalan kampung itu.

"Sewaktu melintasi jalan lurus menurun diduga gagal pengereman sehingga menabrak Yayasan Nurul Barokah," katanya.

Kepolisian dari Unit Laka Lantas Polres Garut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, setelah mengevakuasi semua korban dalam kecelakaan itu.

Korban jiwa maupun yang mengalami luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Mobil Avanza masuk jurang di Kampung Halimun, Garut