New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Senin, karena dolar melemah setelah data menunjukkan sebuah peningkatan dalam produksi industri zona euro yang sedang berjuang melawan krisis defisit anggaran.

Kontrak berjangka utama New York , minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik 1,34 dolar menjadi ditutup pada 75,12 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea di London untuk pengiriman Juli naik 85 sen menjadi 75,20 dolar per barel

Pasar menerima dorongan setelah Uni Eropa melaporkan bahwa produksi industri di 16 negara zona euro tumbuh sebesar 0,8 persen pada April dari tingkat Maret dan naik 9,5 persen pada basis 12 bulan.

Data lembaga Uni Eropa mengatakan, angka-angka disesuaikan musiman menunjukkan 0,5 persen kenaikan bulanan untuk semua 27-negara Uni Eropa, yang juga mencakup raksasa non zona euro Inggris dan negara industri kuat timur Polandia, dan naik 7,8 persen secara 12 bulan.

"Rilis data produksi industri Eropa yang lebih baik dari perkiraan mengangkat euro dan pasar energi pada Senin," analis di BMO Capital Markets mengatakan dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Bertahan terus di atas 75 dolar untuk kontrak utama minyak New York "akan mendorong untuk bullish dengan target kenaikan berikutnya di ... 76,75 dolar," kata mereka.

"Sektor manufaktur telah menjadi pendorong utama ekonomi zona euro sejauh pada 2010, diuntungkan dari peningkatan permintaan domestik dan terutama permintaan ekspor serta pembangunan kembali persediaan," kata analis IHS Global Insight, Howard Archer, yang berbasis di London.

Dia mengatakan bahwa kenaikan zona euro 12-bulan sebesar 9,5 persen merupakan rekor lompatan, tapi mencatat bahwa tingkat pertumbuhan bulanan melambat, "ada petunjuk bahwa kemajuan sektor hanya memulai bendera start."

Euro lebih tinggi terhadap dolar pada Senin, memperpanjang kenaikan di tengah harapan bahwa data positif berarti krisis utang zona euro tidak akan menggelincirkan pemulihan ekonomi global, kata para dealer.

Sebuah pelemahan dolar meningkatkan permintaan untuk komoditas yang dihargakan dalam dolar karena mereka menjadi lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang saingan.

Hanya seminggu yang lalu, euro merosot ke terendah empat tahun terhadap dolardi akibat kekhawatiran tentang krisis utang zona euro dan defisit, mencapai 1,1877 dolar pada 7 Juni.

"Tampaknya risk appetite (selera terhadap risiko) kembali lagi di atas meja karena pasar ekuitas global pulih dengan kuat, sementara melemahnya dolar AS masih mendukung untuk kenaikan lebih lanjut di pasar energi," kata analis Sucden Financial Myrto Sokou.
(A026/K004)