Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa pada Maret 2021, di Kota Malang, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,08 persen yang didorong adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa, pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,13 persen.

"Selama Maret 2021, dengan dinamika perkembangan dari bulan sebelumnya, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,08 persen," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Sunaryo menjelaskan, selain kenaikan pada kelompok pengeluaran tersebut, kelompok laun yang mengalami kenaikan adalah pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.

Kemudian, diikuti oleh kelompok pengeluaran penyedia makanan, dan minuman atau restoran sebesar 0,07 persen. Sementara kelompok pakaian, dan alas kaki, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta pendidikan, tidak mengalami kenaikan.

"Diharapkan pada bulan berikutnya inflasi bisa sedikit naik, yang menjadi bukti mulai adanya pemulihan ekonomi, dan perekonomian naik," kata Sunaryo.

Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen, kesehatan 0,02 persen, perlengkapan peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,09 persen, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,30 persen.

"Untuk kelompok pengeluaran transportasi turun sebesar 0,40 persen, dipicu penurunan harga mobil, dan angkutan udara," kata Sunaryo.

Jika dilihat lebih dalam, beberapa komoditas yang mendorong terjadinya inflasi di Kota Malang antara lain adalah kenaikan harga cabai rawit sebesar 28,66 persen, bawang merah sebesar 10,72 persen, dan daging sapi 1,33 persen.

Sementara komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang antara lain, penurunan harga daging ayam ras sebesar 3,91 persen, mobil 2,19 persen, emas perhiasan 3,04 persen, angkutan udara 1,23 persen, telur ayam ras 1,9 persen, dan cabai merah turun 4,97 persen.

"Penurunan harga daging ayam ras, mobil, dan emas perhiasan menghambat inflasi Kota Malang," kara Sunaryo.

Tercatat, inflasi tahun kalender mulai Januari hingga Maret 2021 di Kota Malang sebesar 0,12 persen, dan inflasi tahun ke tahun atau Year on Year (YoY) sebesar 1,26 persen.
Baca juga: BPS catat inflasi Maret 2021 sebesar 0,08 persen
Baca juga: BPS: Cabai rawit dan bawang merah picu inflasi Maret 2021