Pandemi, APPBI Jabar sebut pusat perbelanjaan alami "mati suri"
1 April 2021 17:10 WIB
Ketua APPBI DPD Jawa Barat Arman Hermawan meninjau pelaksanan vaksinasi COVID-19 untuk pegawai atau karyawan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bandung, di Ballroom Hotel Aryaduta Bandung, Kamis (1/4/2021). ANTARA/Ajat Sudrajat
Bandung (ANTARA) - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jawa Barat menyatakan kondisi pusat perbelanjaan atau mal yang ada di wilayah Jabar selama pandemi COVID-19 dalam keadaan "mati suri".
"Kondisi pusat perbelanjaan selama pandemi itu bisa dibilang 'mati suri' jadi hanya bertahan saja," kata Ketua APPBI DPD Jawa Barat Arman Hermawan, di sela-sela kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk pekerja atau karyawan pusat perbelanjaan atau mal di Bandung, Kamis.
Menurut dia, mayoritas gerai di pusat perbelanjaan atau mal di Kota Bandung yang gulung tikar akibat pandemi COVID-19 adalah pelaku UMKM.
"Banyak itu toko atau gerai makanan atau minuman yang UMKM, itu banyak yang tutup enggak kuat karena COVID. Di Kota Bandung sendiri itu ada sekitar 22 pusat belanja yang tergabung dalam APPBI DPD Jabar," kata Arman Hermawan.
Pengelola pusat perbelanjaan atau mal, kata Arman, telah memberikan bantuan berupa bebas biaya sewa kepada gerai makanan dan minuman UMKM agar tetap buka selama pandemi, namun hal tersebut tetap tidak bisa membantu mereka.
"Kami itu memberikan bantuan berupa bebas biaya sewa, silakan tinggal bayar listrik saja. Tapi tetap tidak kuat karena mereka harus membayar gaji karyawan. Memang sangat disayangkan ya," kata dia.
Baca juga: Apindo usulkan pengurangan pajak mall, ini alasannya
Ia mengatakan sejak Maret 2020, mayoritas pusat perbelanjaan atau mal ditutup kecuali gerai yang melayani kebutuhan pokok seperti supermarket dan obat-obatan.
"Jadi lumpuh total kami itu, kemudian ada sedikit relaksasi mulai naik boleh dibuka gerai makanan dengan terbatas itu mulai naik okupansinya," kata dia.
Namun, kata Arman, pihaknya bersyukur karena saat ini jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan di Kota Bandung mulai naik.
"Sampai hari ini bersyukur bahwa okupansinya (mal) di Kota Bandung sudah bisa 50 persen dan kabar terbaru wahana mainan naik sudah bisa dibuka. Nah itu sudah bisa menaikkan jumlah kunjungan ke mal," kata dia.
Pihaknya memprediksi aktivitas di pusat perbelanjaan atau mal di Jawa Barat akan pulih kembali pada tahun 2023 dengan catatan seluruh masyarakat telah menjalani vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu, ujar dia, dengan adanya vaksinasi COVID-19 untuk para pekerja atau karyawan di pusat perbelanjaan tersebut akan mengembalikan minat dan kepercayaan masyarakat untuk mengunjungi mal atau pusat belanja meskipun sedang masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Pemulihan kinerja properti pusat perbelanjaan Jakarta mulai 2021
Baca juga: Okupansi pusat perbelanjaan di Jakarta turun, mal premium tetap ramai
Baca juga: Tingkat keterisian mal Jakarta sepanjang 2020 capai 87 persen
"Kondisi pusat perbelanjaan selama pandemi itu bisa dibilang 'mati suri' jadi hanya bertahan saja," kata Ketua APPBI DPD Jawa Barat Arman Hermawan, di sela-sela kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk pekerja atau karyawan pusat perbelanjaan atau mal di Bandung, Kamis.
Menurut dia, mayoritas gerai di pusat perbelanjaan atau mal di Kota Bandung yang gulung tikar akibat pandemi COVID-19 adalah pelaku UMKM.
"Banyak itu toko atau gerai makanan atau minuman yang UMKM, itu banyak yang tutup enggak kuat karena COVID. Di Kota Bandung sendiri itu ada sekitar 22 pusat belanja yang tergabung dalam APPBI DPD Jabar," kata Arman Hermawan.
Pengelola pusat perbelanjaan atau mal, kata Arman, telah memberikan bantuan berupa bebas biaya sewa kepada gerai makanan dan minuman UMKM agar tetap buka selama pandemi, namun hal tersebut tetap tidak bisa membantu mereka.
"Kami itu memberikan bantuan berupa bebas biaya sewa, silakan tinggal bayar listrik saja. Tapi tetap tidak kuat karena mereka harus membayar gaji karyawan. Memang sangat disayangkan ya," kata dia.
Baca juga: Apindo usulkan pengurangan pajak mall, ini alasannya
Ia mengatakan sejak Maret 2020, mayoritas pusat perbelanjaan atau mal ditutup kecuali gerai yang melayani kebutuhan pokok seperti supermarket dan obat-obatan.
"Jadi lumpuh total kami itu, kemudian ada sedikit relaksasi mulai naik boleh dibuka gerai makanan dengan terbatas itu mulai naik okupansinya," kata dia.
Namun, kata Arman, pihaknya bersyukur karena saat ini jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan di Kota Bandung mulai naik.
"Sampai hari ini bersyukur bahwa okupansinya (mal) di Kota Bandung sudah bisa 50 persen dan kabar terbaru wahana mainan naik sudah bisa dibuka. Nah itu sudah bisa menaikkan jumlah kunjungan ke mal," kata dia.
Pihaknya memprediksi aktivitas di pusat perbelanjaan atau mal di Jawa Barat akan pulih kembali pada tahun 2023 dengan catatan seluruh masyarakat telah menjalani vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu, ujar dia, dengan adanya vaksinasi COVID-19 untuk para pekerja atau karyawan di pusat perbelanjaan tersebut akan mengembalikan minat dan kepercayaan masyarakat untuk mengunjungi mal atau pusat belanja meskipun sedang masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Pemulihan kinerja properti pusat perbelanjaan Jakarta mulai 2021
Baca juga: Okupansi pusat perbelanjaan di Jakarta turun, mal premium tetap ramai
Baca juga: Tingkat keterisian mal Jakarta sepanjang 2020 capai 87 persen
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: