IHSG ditutup tembus level psikologis 6.000, jelang liburPaskah
1 April 2021 16:35 WIB
Ilustrasi - Karyawan mengamati pergerakan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat menembus level psikologis 6.000 jelang Hari Raya Paskah.
IHSG ditutup menguat 25,93 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.011,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,94 poin atau 0,1 persen ke posisi 901,86.
"Market mengapresiasi komitmen Presiden AS Joe Biden dalam menggelontorkan stimulus di bidang infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS. US treasury 10 year saat ini juga mengalami koreksi wajar," kata Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar pun mengapresiasi hasi perilisan PMI Manufaktur yang rata-rata menunjukkan ekspansif. Kinerja PMI manufaktur Indonesia sendiri meningkat signifikan ke level 53,2 dari 50,9.
Baca juga: Indeks Manufaktur RI capai rekor tertinggi dalam satu dekade
"Market juga mengapresiasi stabilitas inflasi di Tanah Air," ujar Nafan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen, kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Kamis.
Dengan inflasi ini, maka inflasi tahun kalender Januari-Maret 2021 tercatat sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,37 persen.
Baca juga: BPS: Cabai rawit dan bawang merah picu inflasi Maret 2021
Dibuka melemah, IHSG hari ini bergerak variatif baik pada sesi pertama maupun sesi kedua sebelum akhirnya ditutup di zona hijau.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 4,18 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor energi masing-masing 2,98 persen dan 0,67 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi dengan sektor properti & real estat dan sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,65 persen, diikuti sektor keuangan minus 0,09 persen.
Baca juga: Menko Airlangga: Perbaikan indeks manufaktur momentum ekonomi pulih
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp1,17 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 944.854 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,5 miliar lembar saham senilai Rp9,6 triliun. Sebanyak 307 saham naik, 184 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 210,07 poin atau 0,72 persen ke 29.388,87, Indeks Hang Seng naik 560,39 poin atau 1,97 persen ke 28.938,74, dan Indeks Straits Times meningkat 13,82 atau 0,44 persen poin ke 3.179,16.
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup melambung, ditopang kenaikan saham teknologi
IHSG ditutup menguat 25,93 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.011,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,94 poin atau 0,1 persen ke posisi 901,86.
"Market mengapresiasi komitmen Presiden AS Joe Biden dalam menggelontorkan stimulus di bidang infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS. US treasury 10 year saat ini juga mengalami koreksi wajar," kata Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar pun mengapresiasi hasi perilisan PMI Manufaktur yang rata-rata menunjukkan ekspansif. Kinerja PMI manufaktur Indonesia sendiri meningkat signifikan ke level 53,2 dari 50,9.
Baca juga: Indeks Manufaktur RI capai rekor tertinggi dalam satu dekade
"Market juga mengapresiasi stabilitas inflasi di Tanah Air," ujar Nafan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen, kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Kamis.
Dengan inflasi ini, maka inflasi tahun kalender Januari-Maret 2021 tercatat sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,37 persen.
Baca juga: BPS: Cabai rawit dan bawang merah picu inflasi Maret 2021
Dibuka melemah, IHSG hari ini bergerak variatif baik pada sesi pertama maupun sesi kedua sebelum akhirnya ditutup di zona hijau.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 4,18 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor energi masing-masing 2,98 persen dan 0,67 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi dengan sektor properti & real estat dan sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,65 persen, diikuti sektor keuangan minus 0,09 persen.
Baca juga: Menko Airlangga: Perbaikan indeks manufaktur momentum ekonomi pulih
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp1,17 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 944.854 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,5 miliar lembar saham senilai Rp9,6 triliun. Sebanyak 307 saham naik, 184 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 210,07 poin atau 0,72 persen ke 29.388,87, Indeks Hang Seng naik 560,39 poin atau 1,97 persen ke 28.938,74, dan Indeks Straits Times meningkat 13,82 atau 0,44 persen poin ke 3.179,16.
Baca juga: Saham Hong Kong ditutup melambung, ditopang kenaikan saham teknologi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: