Pimpinan KPK ibaratkan kepala daerah sebagai bapak untuk rakyatnya
1 April 2021 11:37 WIB
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat menghadiri rapat koordinasi "Peningkatan Pengawasan Internal Pemda Se-Kalimantan Timur" di Gedung Gubernur Kaltim, Rabu (31/3/2021). (Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengibaratkan kepala daerah sebagai bapak bagi segenap rakyat di daerahnya masing-masing.
"Menjadi bapak adalah pilihan Tuhan tetapi menjadi kepala daerah (bapaknya seluruh rakyat di daerah) adalah pilihan anda sendiri. Pak gubernur, bupati, dan wali kota, anda yang berkampanye meminta anda dipilih untuk jadi kepala daerah," kata Ghufron dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dikatakan Ghufron saat menghadiri rapat koordinasi "Peningkatan Pengawasan Internal Pemda Se-Kalimantan Timur" di Gedung Gubernur Kaltim, Rabu (31/3).
Baca juga: KPK tekankan agar parpol turut berperan tingkatkan IPK Indonesia
Baca juga: Nurul Ghufron: KPK pelajari kasus dana COVID-19 Sumbar
Baca juga: Melihat capaian kinerja KPK melalui pendidikan masyarakat
Ia menyatakan bahwa setiap ayah akan selalu melindungi, menjaga, dan memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya secara adil.
"Menjadi ayah adalah kehendak ilahi, atas kehendak ilahi kita pun berjuang bekerja memenuhi kebutuhan segenap anggota keluarga bertanggung jawab atas segala ancaman dan risiko," ujar dia.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan bahwa kepala daerah juga harus memenuhi dan melayani kebutuhan rakyatnya secara adil.
"Maka anak-anak pak gubenur, bupati, dan wali kota kini bukan saja anak-anak di rumah tetapi semua anak-anak dan segenap rakyat di daerahnya adalah anak-anak gubernur, bupati, dan wali kota yang kebutuhannya harus dipenuhi, dilayani secara adil yang ancamannya menjadi tanggung jawabnya," ucap Ghufron.
Menurutnya, tidak pernah ada dalam logika bahwa seorang bapak akan memeras anak-anaknya, tidak ada ayah akan meminta suap atas layanan sang ayah kepada anak-anaknya, tidak ada dalam naluri ayah akan mengambil untung dari anak-anaknya serta memanfaatkan apalagi mengeksploitasi anak-anaknya tersebut.
"Karena itu, jika ada bapak kepala daerah yang meminta suap bahkan memeras atas layanannya, memanfaatkan atas perizinan, rekrutmen SDM, pengadaan barang dan jasa untuk keuntungan dirinya saja, itu lah korupsi," kata dia.
Ia menegaskan KPK hadir dari awal sejak kepala daerah masih berkampanye dan mempromosikan diri untuk dipilih sebagai bapak daerah.
"Kini, KPK kembali hadir setelah anda dinyatakan menang dan dilantik sebagai bapaknya seluruh rakyat daerah, hadir sebagai sahabat agar anda tidak salah arah supaya kembali pada tujuan anda saat kampanye untuk memajukan, memenuhi, dan melindungi segenap warga daerah anak-anak anda kini," tuturnya.
"Menjadi bapak adalah pilihan Tuhan tetapi menjadi kepala daerah (bapaknya seluruh rakyat di daerah) adalah pilihan anda sendiri. Pak gubernur, bupati, dan wali kota, anda yang berkampanye meminta anda dipilih untuk jadi kepala daerah," kata Ghufron dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dikatakan Ghufron saat menghadiri rapat koordinasi "Peningkatan Pengawasan Internal Pemda Se-Kalimantan Timur" di Gedung Gubernur Kaltim, Rabu (31/3).
Baca juga: KPK tekankan agar parpol turut berperan tingkatkan IPK Indonesia
Baca juga: Nurul Ghufron: KPK pelajari kasus dana COVID-19 Sumbar
Baca juga: Melihat capaian kinerja KPK melalui pendidikan masyarakat
Ia menyatakan bahwa setiap ayah akan selalu melindungi, menjaga, dan memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya secara adil.
"Menjadi ayah adalah kehendak ilahi, atas kehendak ilahi kita pun berjuang bekerja memenuhi kebutuhan segenap anggota keluarga bertanggung jawab atas segala ancaman dan risiko," ujar dia.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan bahwa kepala daerah juga harus memenuhi dan melayani kebutuhan rakyatnya secara adil.
"Maka anak-anak pak gubenur, bupati, dan wali kota kini bukan saja anak-anak di rumah tetapi semua anak-anak dan segenap rakyat di daerahnya adalah anak-anak gubernur, bupati, dan wali kota yang kebutuhannya harus dipenuhi, dilayani secara adil yang ancamannya menjadi tanggung jawabnya," ucap Ghufron.
Menurutnya, tidak pernah ada dalam logika bahwa seorang bapak akan memeras anak-anaknya, tidak ada ayah akan meminta suap atas layanan sang ayah kepada anak-anaknya, tidak ada dalam naluri ayah akan mengambil untung dari anak-anaknya serta memanfaatkan apalagi mengeksploitasi anak-anaknya tersebut.
"Karena itu, jika ada bapak kepala daerah yang meminta suap bahkan memeras atas layanannya, memanfaatkan atas perizinan, rekrutmen SDM, pengadaan barang dan jasa untuk keuntungan dirinya saja, itu lah korupsi," kata dia.
Ia menegaskan KPK hadir dari awal sejak kepala daerah masih berkampanye dan mempromosikan diri untuk dipilih sebagai bapak daerah.
"Kini, KPK kembali hadir setelah anda dinyatakan menang dan dilantik sebagai bapaknya seluruh rakyat daerah, hadir sebagai sahabat agar anda tidak salah arah supaya kembali pada tujuan anda saat kampanye untuk memajukan, memenuhi, dan melindungi segenap warga daerah anak-anak anda kini," tuturnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021
Tags: