Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Huawei mengatakan membantu menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (PERTAMEDIKA) untuk melawan pandemi secara efektif.
Menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah sakit-rumah sakit tersebut mampu 6 kali lebih cepat dalam melakukan diagnosis COVID-19 dengan tingkat akurasi 93 persen.
"Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia," kata Ken Hu, Rotating Chairman Huawei melalui keterangannya pada Kamis.
"Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Huawei ingin perkuat talenta digital di Asia Pasifik
Baca juga: Huawei fokus ke infrastruktur TIK dan cloud pada 2021
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menambahkan, "Pada titik ini, kami berharap dapat mengabdikan diri dan berkontribusi terhadap negeri ini. Di tahun 2020, Huawei meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk ‘I do’ sebagai bentuk dari wujud sumbangsih kami kepada masyarakat dan ekosistem."
Jacky menambahkan, melalui pesan "I Do Contribute," perusahaan turut mendukung upaya bangsa Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui dukungan teknologi-teknologi mutakhir Huawei.
"Kami juga telah meluncurkan satu program yang bertujuan untuk mencetak hingga 100 ribu sumber daya manusia (SDM) digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, sebagai fondasi yang kokoh dalam turut menyiapkan talenta-talenta yang siap menyongsong masa depan," imbuhnya.
Di tahun 2020 saat Jakarta beserta kota-kota di sekitarnya dilanda banjir besar, Huawei melalui program "I Do Care" mengirimkan tim terbaiknya di garda depan untuk bergerak cepat memulihkan kembali jaringan telekomunikasi dan menyediakan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, "I Do Collaborate" membawa Huawei bersama pemerintah, pelaku bisnis, serta para pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem untuk mempercepat laju transformasi digital.
Melalui program "I Do Create' selama pandemi, Huawei juga mendukung penerapan digital transformasi di lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan-perusahaan, serta rumah-rumah sakit melalui pengembangan AI, Big Data analitik, serta Cloud untuk pembangunan platform E-learning.
Lebih dari 1.000 Cloud Accounts dibagikan kepada 500 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia serta dalam penerapan proses pembelajaran jarak jauh dan mendorong terwujudnya transformasi digital dalam rangka mendukung Gerakan “Never Stop Learning.”
Untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dan menumbuhkan ekosistem digital di seluruh kawasan Asia Pasifik, Huawei meluncurkan program Spark di Singapura pada tahun 2020 untuk memberikan dukungan teknis, pendanaan, konsultasi, dan pelatihan bagi para perintis teknologi.
Pusat Inovasi Ekosistem 5G di Thailand, didukung oleh Huawei, telah berfungsi sebagai sandbox untuk inovasi 5G di ASEAN.
Untuk mengatasi tantangan di bidang tenaga kerja, Huawei telah meluncurkan berbagai inisiatif di Asia Pasifik, termasuk Huawei ASEAN Academy, Digital Training Bus, dan program Seeds for the Future untuk menyediakan sumber daya pembelajaran dan mengembangkan talenta digital.
Perusahaan teknologi tersebut bertujuan untuk mengembangkan setidaknya 300 ribu talenta TIK selama lima tahun ke depan di Asia Pasifik.
Baca juga: Huawei sebut laba bertumbuh meskipun ada sanksi dari AS
Baca juga: Huawei targetkan pengembangan 100 ribu SDM digital Indonesia
Baca juga: Huawei prediksi adopsi cloud semakin tinggi
Huawei hadirkan solusi AI di RS Indonesia untuk hadapi COVID-19
1 April 2021 09:37 WIB
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen. (ANTARA/HO-Huawei)
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: