Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menyatakan bahwa Indonesia belum membutuhkan dana bantuan dari dana moneter internasional (IMF) menyusul krisis finansial yang terjadi di Eropa, karena kondisi moneter dalam negeri relatif sehat.

Hal itu disampaikan juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat usai menghadiri pertemuan Wapres Boediono dengan lima pimpinan IMF antara lain Deputi Managing Director IMF Naoyuki Shinohara, Deputi Direktur Monetary dan Capital Markets Department IMF Herve Ferhani, di Jakarta Jumat.

"Indonesia bersyukur sampai saat ini belum memerlukan bantuan apapun dari IMF. Artinya kita dalam keadaan sehat, tapi komunikasi tetap terjalin baik dengan IMF sehingga bisa berkeja sama seandainya ada sesuatu," kata Boediono seperti dikutip Yopie.

Wapres menilai, krisis ekonomi yang kini terjadi di Eropa berdampak sangat minimal bagi Indonesia, karena perdagangan atau ekspor andalan Indonesai ke Eropa masih rendah.

"Selain itu, limpahan ekses krisis Eropa ke Indonesia melalui sektor perbankan juga sedikit, mengingat sektor perbankan Indonesia tidak tergantung atau tidak banyak utang dari luar negeri karena masih konservatif."

Boediono menambahkan, dalam pertemuan tersebut menghargai kerja sama dengan Indonesia, dan diharapkan dapat melandasi kerja sama dengan negara lain di Asia Tenggara.

Dalam pertemuan itu, IMF ingin melihat Indonesia sebagai negara paling besar dan paling penting di Asean. Itu sebabnya IMF menghargai kerja sama dengan Indonesia.

(T.R018/S026)