Surabaya (ANTARA) - Aparat memperketat pengamanan dengan menambah personel untuk berjaga di pos penjagaan Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya usai peristiwa penyerangan Mabes Polri oleh orang tidak dikenal (OTK), Rabu sore.

"Polda Jatim dan jajaran tentunya menindaklanjuti dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan mako, termasuk penambahan personel pada pos penjagaan dengan kegiatan sesuai protokol tetap pengamanan markas," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat dikonfirmasi di Surabaya.

Namun, ia enggan merinci jumlah personel yang disiagakan di pos penjagaan Mapolda maupun Mapolres jajaran.

Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan karena baru-baru ini beredar pesan ancaman via WhatsApp (WA) yang ditujukan ke Korps Bhayangkara usai 22 tersangka kasus terorisme dibawa ke Jakarta. Ditambah lagi, ada dua terduga teroris ditangkap, Selasa (30/3).

Baca juga: Rumah Kapolri dijaga ketat pascapenembakan OTK di Mabes Polri

Baca juga: Polda Metro Jaya tutup akses masuk usai serangan di Mabes Polri


Sebelumnya, polisi menembak orang tidak dikenal (OTK) diduga teroris yang memaksa masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, Rabu sore, sekitar pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan video amatir yang diterima ANTARA, OTK berpakaian serba hitam dan biru telah terkapar di tanah.

Pewarta ANTARA yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengarkan suara tembakan dari dalam gedung Mabes Polri dan saat ini Gedung Mabes Polri dijaga ketat.

Laporan dari lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6-7 kali di Markas Besar Bareskrim Polri di Jakarta.

Baca juga: Seorang terduga teroris ditembak di Mabes Polri