Washington (ANTARA News/AFP) - Penolakan China untuk merevaluasi mata uangnya menghambat reformasi ekonomi global, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, Kamis, mengatakan di tengah tekanan dari Kongres untuk menjatuhkan sanksi pada raksasa Asia tersebut.

"Distorsi yang disebabkan oleh nilai tukar China menyebar jauh melebihi perbatasan China dan merupakan halangan atas penyeimbangan kembali yang kita butuhkan," kata Geithner pada sidang kongres hubungan ekonomi AS-China.

Anggota parlemen Amerika dari kedua sisi lorong politik berencana untuk memulai tindakan legislatif dalam dua minggu untuk menghukum China yang menjaga yuan "undervalued" terhadap dolar AS untuk mendapatkan keuntungan perdagangan.

"Sebuah RMB (yuan) yang lebih fleksibel akan mengijinkan kekuatan pasar memainkan peran lebih aktif dari waktu ke waktu dalam memfasilitasi kuat, pertumbuhan global yang seimbang dan berkelanjutan," kata Geithner.

Dia mengatakan mitra dagang China, terutama negara berkembang, yang berjuang untuk mempertahankan daya saing mereka mengikuti penolakan China untuk mengijinkan yuan mencerminkan harga pasar.

"Karena kekhawatiran tentang dampak terhadap daya saing mereka, banyak pasar-pasar baru telah campur tangan di pasar valuta asing dalam rangka menahan tekanan pada nilai tukar mereka," katanya.

"Intervensi di seluruh Asia muncul di luar China telah menjadi pada tingkat rekor selama sembilan bulan terakhir."

Setelah tekanan dari Presiden Barack Obama untuk merevaluasi yuan, Presiden China Hu Jintao bulan lalu mengatakan Beijing berkomitmen untuk mereformasi nilai tukar, tetapi negaranya akan menyesuaikan kebijakannya dengan kecepatan sendiri.

Pada Rabu, anggota parlemen AS menyatakan kecewa atas kegagalan Obama mendorong pemimpin China untuk bertindak dan mengatakan mereka akan meluncurkan undang-undang dalam dua minggu untuk memaksakan sanksi perdagangan dan lainnya pada China.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan tindakan mereka yang akan datang menikmati dukungan besar Kongres.

Pada Maret, anggota parlemen dipersatukan dalam seruan mereka ke Obama untuk mencap China manipulator mata uang, menuduh bahwa Beijing mempertahankan yuan undervalued terhadap dolar AS untuk mendapatkan keuntungan perdagangan.

Geithner mengatakan Kamis, bahwa yuan yang lebih kuat akan menguntungkan China, menunjuk bahwa itu akan meningkatkan daya beli rumah tangga dan mendorong perusahaan untuk beralih ke produksi untuk kebutuhan dalam negeri, bukan untuk ekspor.

"Sebuah nilai tukar yang lebih ditentukan pasar juga berarti bahwa China akan dapat mengejar kebijakan moneter yang lebih efektif dan independen yang terutama penting sekarang, dengan perekonomian China menghadapi risiko inflasi di barang dan di harga aset," katanya. (A026/K004)