Stabilkan harga bahan pokok, Kemendag jaga ketersediaan pasokan
31 Maret 2021 15:25 WIB
Dokumentasi. Pedagang daging di Pasar Muka Cianjur, Jawa Barat, masih menjual daging Rp120 ribu per kilogram dua pekan menjelang masuknya bulan puasa. ANTARA/Ahmad Fikri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan berupaya menstabilkan harga bahan pokok menjelang puasa Ramadhan dengan cara menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok itu sendiri di tanah air, ketimbang menggelar operasi pasar.
“Tidak perlu operasi pasar, yang penting adalah pasokannya kita jaga,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Syailendra memaparkan, untuk bahan pokok daging segar, Kemendag telah memetakan daerah-daerah yang potensial dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi segar secara nasional pada umumnya dan khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung Raya.
“Saya sudah keliling Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama Kementerian Pertanian untuk memastikan pasokan cadangan yang nantinya akan memenuhi kebutuhan daging segar di Jabodetabek dan Bandung. Jadi, kalau di Jakarta kurang, sudah stand by di sekitar Jakarta puluhan ribu ekor dari lokal tapi yang jenis seperti sapi limosin,” ujar Syailendra.
Sehingga, ia menambahkan, jika tercium gelagat harga daging akan naik, maka Kemendag siap menyalurkannya sebagai upaya menstabilkan harga.
Sementara itu, daging beku juga sudah mulai masuk baik dari penugasan melalui BUMN pangan maupun dari pihak swasta yang secara rutin telah dilakukan menjelang Ramadhan.
“Jadi tidak perlu takut, sapi banyak,” tukas Syailendra.
Kemudian, untuk harga gula, Syailendra memaparkan bahwa memang masih terdapat harga gula Rp13.000 per kilogram, lebih mahal dari Harga Eceran Tertinggi sebesar Rp12.500.
Untuk itu, Syailendra meminta kepada para pedagang agar harga jual yang mereka perdagangkan dapat kembali sesuai HET.
Sedangkan, harga untuk daging ayam saat ini berada sedikit agak tinggi yakni Rp40.000 per kg atau lebih tinggi sedikit dari harga normal sekitar Rp30.000.
“Daging ayam itu harusnya sudah over supply. Kalau harga sampai Rp40.000, mereka lama menderita mungkin. Di peternak harganya sempat Rp15.000 dan Rp20.000 per ekor. Nanti saya cek lah. Kalau naik, jangan tinggi-tinggilah. Memang pakan ternak naik tinggi. Jagung naik mau tembus Rp5.200,” ungkap Syailendra,
Syailendra menegaskan, sampai saat ini belum ada rencana Kemendag untuk melakukan operasi pasar, melainkan memaksimalkan stok hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah pastikan persediaan bahan pokok aman
Baca juga: DKI catat kenaikan harga pangan 3-5 persen jelang Ramadhan
Baca juga: Mendag paparkan upaya atasi lonjakan harga daging sapi jelang Ramadan
“Tidak perlu operasi pasar, yang penting adalah pasokannya kita jaga,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Syailendra memaparkan, untuk bahan pokok daging segar, Kemendag telah memetakan daerah-daerah yang potensial dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi segar secara nasional pada umumnya dan khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung Raya.
“Saya sudah keliling Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama Kementerian Pertanian untuk memastikan pasokan cadangan yang nantinya akan memenuhi kebutuhan daging segar di Jabodetabek dan Bandung. Jadi, kalau di Jakarta kurang, sudah stand by di sekitar Jakarta puluhan ribu ekor dari lokal tapi yang jenis seperti sapi limosin,” ujar Syailendra.
Sehingga, ia menambahkan, jika tercium gelagat harga daging akan naik, maka Kemendag siap menyalurkannya sebagai upaya menstabilkan harga.
Sementara itu, daging beku juga sudah mulai masuk baik dari penugasan melalui BUMN pangan maupun dari pihak swasta yang secara rutin telah dilakukan menjelang Ramadhan.
“Jadi tidak perlu takut, sapi banyak,” tukas Syailendra.
Kemudian, untuk harga gula, Syailendra memaparkan bahwa memang masih terdapat harga gula Rp13.000 per kilogram, lebih mahal dari Harga Eceran Tertinggi sebesar Rp12.500.
Untuk itu, Syailendra meminta kepada para pedagang agar harga jual yang mereka perdagangkan dapat kembali sesuai HET.
Sedangkan, harga untuk daging ayam saat ini berada sedikit agak tinggi yakni Rp40.000 per kg atau lebih tinggi sedikit dari harga normal sekitar Rp30.000.
“Daging ayam itu harusnya sudah over supply. Kalau harga sampai Rp40.000, mereka lama menderita mungkin. Di peternak harganya sempat Rp15.000 dan Rp20.000 per ekor. Nanti saya cek lah. Kalau naik, jangan tinggi-tinggilah. Memang pakan ternak naik tinggi. Jagung naik mau tembus Rp5.200,” ungkap Syailendra,
Syailendra menegaskan, sampai saat ini belum ada rencana Kemendag untuk melakukan operasi pasar, melainkan memaksimalkan stok hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah pastikan persediaan bahan pokok aman
Baca juga: DKI catat kenaikan harga pangan 3-5 persen jelang Ramadhan
Baca juga: Mendag paparkan upaya atasi lonjakan harga daging sapi jelang Ramadan
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: