Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore naik 15 poin menjadi Rp9.230-Rp9.240 per dolar dari sebelumnya Rp9.245-Rp9.255, karena pelaku pasar mulai melakukan pembelian rupiah setelah beberapa hari terpuruk.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, pembelian rupiah oleh pelaku pasar dinilai merupakan hal yang biasa, karena kenaikannya relatif masih kecil.
Pelaku pasar hanya mengalihkan perhatian saja, mereka sebenarnya masih memfokuskan perhatian terhadap kawasan Eropa yang mengalami krisis keuangan yang terus meningkat, katanya.
Rupiah, menurut dia, kemungkinan akan masih terkoreksi, karena pasar saham di Amerika Serikat dan regional masih terpuruk yang mengimbas pasar modal Indonesia.
Karena itu kenaikan yang terjadi diperkirakan tidak akan berlangsung lama, karena ketiadaan faktor positif yang baru, katanya.
Apalagi, lanjut dia pemerintah menurut rencana akan menaikkan taris dasar listrik yang diperkirakan akan menimbulkan pergolakan di kemudian hari.
Pro dan kontra atas wacana kenaikan tarif dasar listrik kemungkinan juga akan memicu rupiah terus bergerak turun, katanya.
Rupiah, lanjut dia kemungkinan akan masih berada di atas angka Rp9.200 bahkan akan makin terpuruk seperti yang pernah dicapai hingga mendekati angka Rp9.400 per dolar.
Padahal, menurut dia pelaku asing masih ingin menempatkan dananya di pasar domestik, namun mereka menunggu kondisi global menjadi lebih baik seperti pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang terus berjalan meski krisis keuangan di Eropa terus meningkat.
(CS/B010)
Rupiah Menguat Tipis
10 Juni 2010 15:21 WIB
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: