Solo (ANTARA News) - Sebanyak 400 ribu eksemplar koran dari berbagai media massa dari sebanyak 1,2 juta koran yang menjadi koleksi dan tersimpan di Museum Monumen Pers Nasional di Solo, mulai tahun ini akan dilakukan digitalisasi.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Subijantoro mengatakan hal tersebut disela-sela serah terima Kepala Museum Monumen Pers Nasional Solo Sujatmiko di Solo, Kamis.

Untuk digitalisasi koleksi Museum Monumen Pers tersebut sudah dianggarkan dan dimulai tahun ini. Sehingga nantinya diharapakan Museum Monumen Pers selain menjadi ikon Kota Solo juga menjadi ikon pers, karena semua informasi bisa diperoleh ditempat ini.

Anggaran yang disiapkan untuk proses digitalisasi tersebut sebesar Rp 500 juta. Selain itu, anggaran sebesar Rp 2,5 miliar juga dikucurkan untuk pembangunan ruang dokumentasi lima lantai yang pembangunannya juga akan dimulai tahun 2010 ini.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Museum Pers, Sujatmiko, proses digitalisasi diprioritaskan untuk koran yang kuno. Koran tertua yang menjadi koleksi museum tersebut adalah terbitan tahun 1913.

"Untuk tahap awal untuk koran yang kuno dulu selanjutnya untuk koran-koran yang usianya lebih baru. Sehingga koran lama bisa tetap dinikmati meskipun sudah sangat tua, kalau yang lain jika masih bisa di-scan yang di-scan," katanya.

Selain koleksi koran di museum ini yang dibangun untuk memperingati Hari Jadi Pers yaitu saat diadakan pertemuan para wartawan seluruh Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946 dan diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1978 tersebut juga menyimpan berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan pers.
(ANT/A024)