Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Kamis setelah "rally" semalam di tengah ekspektasi permintaan lebih baik, didorong oleh membaiknya prospek pemulihan ekonomi Amerika Serikat, kata analis.

Kontrak berjangka utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Juli turun 48 sen menjadi 73,90 dolar per barel sedangkan minyak mentah Brent North Sea untuk pengapalan Juli turun 52 sen ke posisi 73,75 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Para analis mengatakan bahwa harga di mana menurun setelah meningkat mendekati harga 75 dolar per barel di New York di tengah data pertumbuhan positif untuk ekonomi AS, konsumen energi terbesar dunia

Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke mengatakan Rabu ekonomi negara itu mencatat pertumbuhan 3,5 persen tahun ini karena itu nampaknya hanya berdampak kecil akibat krisis utang zona euro.

"Pasar mendekati 75 dolar di sesi New York dan saya pikir bahwa suatu tingkat `perlawanan` kuat terhadap pasar," kata Clarence Chu, pedagang minyak pada Hudson Capital Energy yang berbasis di Singapura.

Optimisme para investor juga didorong oleh laporan mingguan dari Departemen Energi (DoE) AS yang menunjukkan penurunan 500.000 barel dalam inventaris minyak mentah di Cushing, pusat pengiriman untuk kontrak New York, yang menunjukkan rekor tingkatan dalam beberapa pekan terakahir.

Ia juga menambahkan bahwa harga kemungkinan diperdagangkan pada kisaran ketat antara 70 hingga 75 dolar per barel untuk jangka waktu dekat
(S004/A024)