Obama Bahas Kondisi Buruk Gaza dengan Abbas
9 Juni 2010 22:58 WIB
Presiden AS Barack Obama menyambut Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) di Gedung Putih, Washington, Rabu (9/6). Obama menerima Abbas di Gedung Putih mencari kepastian bahwa perselisihan atas penyergapan kapal bantuan oleh Israel tidak menghilangkan usaha perdamaian AS yang rapuh. (ANTARA/REUTERS/Larry Downing)
Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan membahas beberapa proyek khusus untuk memperbaiki kondisi buruk rakyat Gaza dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas, Rabu di Gedung Putih, kata beberapa pejabat.
Abbas akan bertemu Obama di Oval Office membahas persoalan politik Timur Tengah yang mudah berubah setelah serangan pasukan komando Israel terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan, yang bermaksud memecahkan blokade Gaza 31 Mei.
Pemimpin Palestina itu tiba di Washington Selasa, langsung dari Turki, yang mengutuk keras serangan yang menewaskan sembilan aktivis Turki itu.
Dia juga menyeru Obama agar membuat keputusan tegas untuk memulai langkah perdamaian di Timur Tengah.
AS telah bergabung dengan pemerintah-pemerintah lainnya dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam menyerukan penyelidikan internasional atas serangan itu, dan mengatakan yang penting investigasi itu bisa dipercaya.
Namun Israel menolak penyelidikan internasional mengenai serangannya itu, satu topil yang tampaknya akan mewarnai pembicaraan Obama dengan Abbas.
Seorang pejabat AS mengatakan, Obama dan Abbas akan "membahas langkah-langkah untuk memperbaiki taraf hidup rakyat Gaza, termasuk dukungan AS terhadap proyek-proyek khusus untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperbesar kualitas hidup."
Obama juga ingin membahas "strategi jangka panjang bagi kemajuan yang ingin kami capai melalui konsultasi-konsultasi" dengan Palestina, Israel, Mesir dan mitra-mitra lain, kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu menambahkan.
Kedua pemimpin juga akan mencakup bagaimana menempa kemajuan dalam perundingan-perundingan tidak langsung, antara Israel dan Palestina yang ditengahi oleh utusan AS, George Mitchell, meskipun perundingan itu kini rontok karena serangan Gaza.
"Kami berharap ke depan berbicara dengan Presiden Abbas untuk memajukan proses lebih lanjut, agar kami bisa melakukan perundingan langsung untuk mengatasi semua persoalan status akhir," kata pejabat tersebut.
Obama juga akan memperbarui seruannya kepada Israel dan Palestina untuk "menjamin bahwa kedua pihak tidak melakukan langkah-langkah provokatif yang bisa merintangani kemajuan," menurut pejabat itu.
Abbas akan bertemu dengan Obama di Oval Office Gedung Putih sepekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda kunjungannya ke Gedung Putih, sehubungan dengan krisis Gaza.
Abbas pekan lalu menyiapkan pidato untuk pertemuan puncak yang lama ditunggu dengan presiden AS itu.
"Pesan saya kepada Obama dalam pertemuan kami di Washington depan depan akan mencakup keinginan kami untuk membuat keputusan tegas guna mengubah wajah kawasan ini," katanya dalam konferensi mengenai investasi di Tepi Barat.
Pemimpin Palestina itu juga dijadwalkan akan bertemu dengan para anggota parlemen AS dan Penasehat Keamanan Nasional James Jones.(*)
(Uu.H-AK/R009)
Abbas akan bertemu Obama di Oval Office membahas persoalan politik Timur Tengah yang mudah berubah setelah serangan pasukan komando Israel terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan, yang bermaksud memecahkan blokade Gaza 31 Mei.
Pemimpin Palestina itu tiba di Washington Selasa, langsung dari Turki, yang mengutuk keras serangan yang menewaskan sembilan aktivis Turki itu.
Dia juga menyeru Obama agar membuat keputusan tegas untuk memulai langkah perdamaian di Timur Tengah.
AS telah bergabung dengan pemerintah-pemerintah lainnya dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam menyerukan penyelidikan internasional atas serangan itu, dan mengatakan yang penting investigasi itu bisa dipercaya.
Namun Israel menolak penyelidikan internasional mengenai serangannya itu, satu topil yang tampaknya akan mewarnai pembicaraan Obama dengan Abbas.
Seorang pejabat AS mengatakan, Obama dan Abbas akan "membahas langkah-langkah untuk memperbaiki taraf hidup rakyat Gaza, termasuk dukungan AS terhadap proyek-proyek khusus untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperbesar kualitas hidup."
Obama juga ingin membahas "strategi jangka panjang bagi kemajuan yang ingin kami capai melalui konsultasi-konsultasi" dengan Palestina, Israel, Mesir dan mitra-mitra lain, kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu menambahkan.
Kedua pemimpin juga akan mencakup bagaimana menempa kemajuan dalam perundingan-perundingan tidak langsung, antara Israel dan Palestina yang ditengahi oleh utusan AS, George Mitchell, meskipun perundingan itu kini rontok karena serangan Gaza.
"Kami berharap ke depan berbicara dengan Presiden Abbas untuk memajukan proses lebih lanjut, agar kami bisa melakukan perundingan langsung untuk mengatasi semua persoalan status akhir," kata pejabat tersebut.
Obama juga akan memperbarui seruannya kepada Israel dan Palestina untuk "menjamin bahwa kedua pihak tidak melakukan langkah-langkah provokatif yang bisa merintangani kemajuan," menurut pejabat itu.
Abbas akan bertemu dengan Obama di Oval Office Gedung Putih sepekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda kunjungannya ke Gedung Putih, sehubungan dengan krisis Gaza.
Abbas pekan lalu menyiapkan pidato untuk pertemuan puncak yang lama ditunggu dengan presiden AS itu.
"Pesan saya kepada Obama dalam pertemuan kami di Washington depan depan akan mencakup keinginan kami untuk membuat keputusan tegas guna mengubah wajah kawasan ini," katanya dalam konferensi mengenai investasi di Tepi Barat.
Pemimpin Palestina itu juga dijadwalkan akan bertemu dengan para anggota parlemen AS dan Penasehat Keamanan Nasional James Jones.(*)
(Uu.H-AK/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: