Banyuwangi (ANTARA News) - Sebuah perusahaan pangan asal Malaysia yaitu PT Adabi tertarik dengan rumput laut jenis "eucheuma cottoni" yang dikembangkan nelayan di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"PT Adabi tertarik menjadikan rumput laut Banyuwangi sebagai bahan baku industri pangan mereka, karena kandungan karagenannya cukup tinggi," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Petani Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi Suryono Bintang Samudra, Rabu.
Karagenan merupakan hasil ekstrak rumput laut yang biasa digunakan dalam industri pangan, karena karakteristiknya yang dapat berbentuk jeli, mengentalkan dan menstabilkan material utamanya.
Suryono mengemukakan pihaknya telah berkoordinasi dengan nelayan Wongsorejo untuk lebih meningkatkan budi daya rumput laut, sebagai upaya memenuhi permintaan ekspor rumput laut ke Malaysia.
"Perairan Banyuwangi potensial dijadikan tempat pengembangan budi daya rumput laut. Dari 4.100 hektare lahan budi daya yang ada, baru 10 persen yang dimanfaatkan dengan produksi 10 sampai 13 ton per hari," paparnya.
Dengan pengembangan budi daya rumput laut, diharapkan target pencapaian produksi rumput laut sebanyak 20 ton per hari bisa terpenuhi.
"Masih rendahnya nelayan mengembangkan produksi rumput laut, karena lamanya masa panen yang membutuhkan waktu 40 sampai 45 hari," tambah Suryono.
Di wilayah Kabupaten Banyuwangi, sedikitnya ada tiga kecamatan yang menjadi sentra budi daya rumput laut, yakni Wongsorejo, Muncar dan Pesanggaran.
"Pangsa pasar rumput laut itu baru bersifat lokal, yakni memasok permintaan dari Bali dan Surabaya, belum diekspor," tuturnya. (*)
(T.D010/N002/R009)
Perusahaan Malaysia Tertarik Rumput Laut Banyuwangi
9 Juni 2010 21:25 WIB
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: