Kuala Lumpur (ANTARA News/AFP) - Maskapai penerbangan murah jarak jauh Malaysia, AirAsia X, Selasa mengatakan pihaknya sedang merencanakan penawaran umum perdana tahun depan untuk dana akuisisi 27 pesawat Airbus baru guna memperluas rute penerbangan.

Kepala eksekutif Azran Osman-Rani mengatakan maskapai ini akan menjadi independen dari AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah terbesar di Asia Tenggara.

Diluncurkan pada November 2007, AirAsia X merupakan afiliasi dari AirAsia dan Virgin Group. AirAsia dan AirAsia X memiliki pemegang saham biasa, termasuk pendiri AirAsia dan CEO Tony Fernandes.

"IPO akan terjadi di pertengahan tahun depan. Hal ini untuk mendanai pembelian 17 pesawat A330s dan 10 pesawat A340s. Kami membeli pesawat masing-masing sekitar 400 juta ringgit (125 juta dolar)," kata Azran kepada wartawan.

Dia menolak mengatakan berapa banyak maskapai ini berencana untuk menghimpun dana dan siapa yang akan menjadi bankirnya.

Azran mengatakan dia optimistis IPO akan mendapatkan respon yang baik karena prospek penerbangan untuk wilayah Asia-Pasifik sangat cerah.

"AirAsia X mencapai pendapatan 720 juta ringgit pada tahun 2009 dan diproyeksikan pendapatannya melebihi 1,0 miliar ringgit pada 2010, hanya dalam tahun ketiga operasi. AirAsia X telah membawa dua juta tamu sampai saat ini," katanya.

Maskapai ini telah memesan 17 A330s dan 10 A340s. Saat ini telah

memiliki delapan pesawat dan akan memiliki 11 pada Desember karena memperluas rute ke Korea Selatan dan Jepang.

Azran mengatakan pihaknya telah mendapat jaminan persetujuan dari regulator Malaysia untuk terbang ke Seoul dan Tokyo, menambahkan bahwa ia berencana untuk terbang ke benua Eropa tahun depan.

"Kami berharap untuk terbang ke dua tujuan pada kuartal keempat pada waktunya untuk musim ski," katanya.

Fernandes mengatakan pemisahan AirAsia dan AirAsia X akan memungkinkan kedua maskapai penerbangan harus dikelola secara independen.

"AirAsia X akan memfokuskan pada perluasan untuk tujuan yang lebih dari empat jam waktu terbang. Kami akan menempatkan modal kami di AirAsia untuk memperluas usaha kami dalam empat jam tujuan."

"Maskapai yang sukses adalah penerbangan yang difokuskan seperti Singapura Airlines yang merupakan operator jarak jauh," tambahnya.

Kamarudin Meranum, pimpinan AirAsia X, mengatakan pencatatan saham itu akan memungkinkan maskapai "untuk membangun kembali cadangan kas."

"Dalam bisnis penerbangan Anda perlu cadangan," katanya, menambahkan bahwa "waktu untuk IPO tepat."

AirAsia X sekarang terbang ke London, Taipei, China (Tianjin, Hangzhou, Chengdu), Australia (Gold Coast, Melbourne, Perth) dan India (Mumbai, Delhi).
(A026/R009)