Mamuju (ANTARA News)- Jamaluddin (52), warga Dusun Tumuku, Desa Bambu, Kecamatan Mamunyu, kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu, berhasil menangkap seekor buaya ganas yang diperkirakan memiliki berat badan sekitar 400 kilogram.
Buaya yang memiliki panjang sekitar 3 meter dengan lebar badan sekitar 50 centimeter itu berhasil dijinakkan oleh Jamaluddin, setelah terperangkap di tambak ikan warga setempat.
Awalnya, Jamaluddin dan tiga keponakan hendak memanen ikan yang ada di tambak. Namun, alangkah terkejutnya dia, karena di dalam areal tambak ikan itu ternyata ada seekor buaya ganas yang sedang menghabisi ikan-ikan tambak yang siap di panen.
"Buaya ini sempat menyerang kami saat hendak ke pinggir tambak , namun kami tetap tenang untuk berusaha menaklukkan buaya ganas tersebut," urainya.
Dikatakannya, proses penangkapan buaya itu terbilang lama yakni mulai pukul 09.00 wita hingga pukul 16.00 wita dengan hanya dibantu tiga keponakannya.
"Proses penangkapan buaya ini memakan waktu selama tujuh jam setelah tali perangkap yang diarahkan ke tubuh buaya berhasil masuk dalam perangkap,"tuturnya.
Ia mengatakan, buaya-buaya ini sesungguhnya sering masuk ke tambak, namun baru kali ini buaya itu berhasil dijinakkan. Itu pun di sertai dengan mantra-mantra untuk menjinakkan buaya ganas itu.
"Buaya ganas ini sering memangsa ikan-kan kami, sehingga kami kerap mengalami gagal penen hingga jutaan rupiah/panen," ungkapnya.
Jamaluddin mengatakan, untuk sementara, buaya ini akan di evakuasi ke rumah sebelum di serahkan ke aparat desa atau pemerintah setempat.
Takluknya buaya ini juga sempat menghebohkan warga setempat, bahkan menjadi tontonan gratis pleh warga setempat dan sebagian warga yang datang dari kota Mamuju, sehingga, menimbulkan kemacetan arus jalan trans Sulawesi yang ada di wilayah itu.
Buaya dengan panjang lebih dari tiga meter itu ditambatkan di belakang rumah Udin dengan kondisi mulut buaya yang sudah terikat dengan tali plastik berwarna hitam. (KR-ACO/Y006)
Warga Tangkap Buaya Liar
6 Juni 2010 22:14 WIB
Buaya/ilustrasi. (ANTARA/Hendri)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: