Wagub ajak warga DKI kunjungi Kebun Bibit Kamal Muara
28 Maret 2021 22:11 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersama istri Ellisa Sumarlin didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawari saat memanen kangkung di kawasan Agro Eduwisata Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (28/3/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak warga DKI Jakarta mengunjungi Kebun Bibit Kamal Muara yang kini menjadi kawasan Agro Eduwisata.
"Awalnya ini dulu kebun bibit, sekarang digunakan sebagai Agro Eduwisata. Silakan warga bisa hadir ke sini dengan mengisi formulir pendaftaran secara daring lewat google form. Ini tempatnya asri, indah, baik dan banyak sekali jenis tanamannya," kata Riza di sela-sela kunjungan di kawasan Agro Eduwisata Kamal Muara, Jakarta Utara, Ahad.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawari mengatakan revitalisasi Kebun Bibit Kamal Muara menjadi kawasan Agro Eduwisata dilakukan pada 2020, berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Sejak saat itu, kata Eli, kawasan Kebun Bibit Kamal Muara juga menyediakan sarana pelatihan dan pendidikan mengenai pembibitan serta wahana ekoturisme yang menarik bagi pengunjung.
"Di sini yang istimewa, kalau panen enggak tinggi-tinggi. Jadi bisa langsung saja (memetik), tidak usah pakai alat (panjat) apapun," kata Eli.
Kendati baru menjadi kawasan Agro Eduwisata sejak 2020, Eli menjelaskan Kebun Bibit Kamal Muara sudah ada sejak tahun 1990 dan mulai 2004 sudah masuk dalam aset kelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Wagub Ariza pastikan stok pangan Jakarta cukup menjelang Ramadhan
Baca juga: Sudin LH Jakpus panen sayuran hidroponik
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pengelola Kebun Bibit Kamal Muara Hadi Turanto mengatakan tanaman yang dikembangkan sebagai ikon kebun adalah buah naga.
Adapun luas lahan yang ditanami buah naga kurang lebih 5.000 meter persegi (m2) dengan jumlah pohon kurang lebih 620 pohon.
Hadi mengatakan bibit-bibit pohon naga tersebut berasal dari Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. "Ada buah naga (varian) merah dan putih yang tertanam masing-masing kurang lebih 300 tiang tanam," kata Hadi.
Selain itu ada pula lahan yang ditanami pohon induk berbagai varian buah-buahan lainnya seperti sukun dan apel, dengan luas lahan kurang lebih 5.000 meter persegi. Sayuran (kacang panjang, cengkir, kangkung,dan lain-lain) untuk pembibitan kurang lebih 4.000 meter persegi.
Tanaman biofarmaka (seperti tanaman kumis kucing dan lidah nuaya) untuk pembibitan juga kurang lebih 2.000 meter persegi. "Sisa (lahan)-nya berupa empang," kata Hadi.
Baca juga: PKK Jaksel panen sayuran hidroponik di Manggarai Selatan
Baca juga: Tanah kosong milik Pemkot Jakpus direncanakan jadi pertanian perkotaan
Jika ditotal, kawasan Agro Eduwisata Kamal Muara memiliki 230 lebih jenis varian tanaman.
Warga dan anak-anak sangat cocok berkunjung ke lokasi Agro Eduwisata Kamal Muara. Apalagi, pengelola akan memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai pembibitan tanaman, mulai dari pencampuran media tanam maupun pencangkokan tanamannya.
Pengelola juga sudah menerapkan teknologi pengecekan melalui kode bar untuk memudahkan pengunjung mengenali tanaman yang ada di setiap lahan.
Baca juga: PKK Sunter Agung panen 40 kilogram sayuran
Baca juga: Jakarta Selatan panen serentak produk pertanian dan perikanan
Jika kode bar itu didekatkan ke kamera ponsel, maka pengunjung akan diarahkan langsung masuk ke situs yang memuat nama jenis tanaman, nama Latin maupun kegunaan tanaman tersebut bagi kesehatan.
Riza dan istri menyusuri lokasi Agro Eduwisata tersebut sembari memetik buah naga merah dan sukun. Mereka yang mengenakan caping sekaligus memetik sayur-mayur, seperti kacang panjang dan kangkung.
Dalam kesempatan tersebut, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Ellisa Sumarlin mengaku sangat puas dengan suasana asri yang ditawarkan.
Ia pun turut mengajak warga DKI Jakarta untuk mengunjungi lokasi Agro Eduwisata Kamal Muara.
"Enyak-babeh, encang-encing, warga DKI semuanya, ayo kita berkunjung ke sini karena lokasinya sangat bagus, sangat asri dan mengedukasi sekali," kata Ellisa.
Baca juga: Cara Jakarta memenuhi kebutuhan sayuran
"Awalnya ini dulu kebun bibit, sekarang digunakan sebagai Agro Eduwisata. Silakan warga bisa hadir ke sini dengan mengisi formulir pendaftaran secara daring lewat google form. Ini tempatnya asri, indah, baik dan banyak sekali jenis tanamannya," kata Riza di sela-sela kunjungan di kawasan Agro Eduwisata Kamal Muara, Jakarta Utara, Ahad.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawari mengatakan revitalisasi Kebun Bibit Kamal Muara menjadi kawasan Agro Eduwisata dilakukan pada 2020, berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Sejak saat itu, kata Eli, kawasan Kebun Bibit Kamal Muara juga menyediakan sarana pelatihan dan pendidikan mengenai pembibitan serta wahana ekoturisme yang menarik bagi pengunjung.
"Di sini yang istimewa, kalau panen enggak tinggi-tinggi. Jadi bisa langsung saja (memetik), tidak usah pakai alat (panjat) apapun," kata Eli.
Kendati baru menjadi kawasan Agro Eduwisata sejak 2020, Eli menjelaskan Kebun Bibit Kamal Muara sudah ada sejak tahun 1990 dan mulai 2004 sudah masuk dalam aset kelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Wagub Ariza pastikan stok pangan Jakarta cukup menjelang Ramadhan
Baca juga: Sudin LH Jakpus panen sayuran hidroponik
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pengelola Kebun Bibit Kamal Muara Hadi Turanto mengatakan tanaman yang dikembangkan sebagai ikon kebun adalah buah naga.
Adapun luas lahan yang ditanami buah naga kurang lebih 5.000 meter persegi (m2) dengan jumlah pohon kurang lebih 620 pohon.
Hadi mengatakan bibit-bibit pohon naga tersebut berasal dari Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. "Ada buah naga (varian) merah dan putih yang tertanam masing-masing kurang lebih 300 tiang tanam," kata Hadi.
Selain itu ada pula lahan yang ditanami pohon induk berbagai varian buah-buahan lainnya seperti sukun dan apel, dengan luas lahan kurang lebih 5.000 meter persegi. Sayuran (kacang panjang, cengkir, kangkung,dan lain-lain) untuk pembibitan kurang lebih 4.000 meter persegi.
Tanaman biofarmaka (seperti tanaman kumis kucing dan lidah nuaya) untuk pembibitan juga kurang lebih 2.000 meter persegi. "Sisa (lahan)-nya berupa empang," kata Hadi.
Baca juga: PKK Jaksel panen sayuran hidroponik di Manggarai Selatan
Baca juga: Tanah kosong milik Pemkot Jakpus direncanakan jadi pertanian perkotaan
Jika ditotal, kawasan Agro Eduwisata Kamal Muara memiliki 230 lebih jenis varian tanaman.
Warga dan anak-anak sangat cocok berkunjung ke lokasi Agro Eduwisata Kamal Muara. Apalagi, pengelola akan memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai pembibitan tanaman, mulai dari pencampuran media tanam maupun pencangkokan tanamannya.
Pengelola juga sudah menerapkan teknologi pengecekan melalui kode bar untuk memudahkan pengunjung mengenali tanaman yang ada di setiap lahan.
Baca juga: PKK Sunter Agung panen 40 kilogram sayuran
Baca juga: Jakarta Selatan panen serentak produk pertanian dan perikanan
Jika kode bar itu didekatkan ke kamera ponsel, maka pengunjung akan diarahkan langsung masuk ke situs yang memuat nama jenis tanaman, nama Latin maupun kegunaan tanaman tersebut bagi kesehatan.
Riza dan istri menyusuri lokasi Agro Eduwisata tersebut sembari memetik buah naga merah dan sukun. Mereka yang mengenakan caping sekaligus memetik sayur-mayur, seperti kacang panjang dan kangkung.
Dalam kesempatan tersebut, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Ellisa Sumarlin mengaku sangat puas dengan suasana asri yang ditawarkan.
Ia pun turut mengajak warga DKI Jakarta untuk mengunjungi lokasi Agro Eduwisata Kamal Muara.
"Enyak-babeh, encang-encing, warga DKI semuanya, ayo kita berkunjung ke sini karena lokasinya sangat bagus, sangat asri dan mengedukasi sekali," kata Ellisa.
Baca juga: Cara Jakarta memenuhi kebutuhan sayuran
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: