Bom Gereja Katedral Makassar
Menteri BUMN: Bom bunuh diri di Makassar bisa ganggu vaksinasi
28 Maret 2021 18:17 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) berbincang dengan warga di ruang observasi saat meninjau Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Mal Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/3/2021). (ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj)
Surabaya (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa bom bunuh diri yang terjadi di Makassar bisa mengganggu proses vaksinasi, khususnya di wilayah setempat.
"Saat ini masih pandemi dan masyarakat serba kesulitan, apalagi ini bisa mengganggu program vaksinasi," ujarnya di sela meninjau program Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur, Ahad.
Menurut dia, masyarakat ada rasa ketakutan kalau nantinya program vaksinasi ikut terganggu akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Wali Kota Makassar jenguk korban bom Gereja Katedral di rumah sakit
Terhadap peristiwa tersebut, Erick Thohir menyarankan prihatin dan meminta semua pihak menahan diri karena kondisi sekarang Indonesia masih berupaya melawan pandemi COVID-19.
"Mohon dengan hormat pihak tertentu menahan diri karena ini benar-benar kondisi yang tak menguntungkan bangsa Indonesia. Kita masih melawan pandemi, dan ekonomi masih terus mendapat gangguan bagaimana bisa menstabilkan. Tahan diri supaya semua berjalan baik," ucapnya.
Insiden ledakan yang diduga bom terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad, sekitar Pukul 10.30 WITA.
Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Baca juga: Korban bom di gerbang Gereja Katedral Makassar bertambah jadi 20 orang
Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma.
Dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di 3 rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.
Polisi mengatakan pelaku adalah dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.
Baca juga: Polda Metro tingkatkan pengamanan tempat ibadah
Baca juga: PMKTI Sulsel imbau masyarakat tenang sikapi insiden bom bunuh diri
Baca juga: Konferensi Waligereja Indonesia imbau umat Katolik tidak terprovokasi
"Saat ini masih pandemi dan masyarakat serba kesulitan, apalagi ini bisa mengganggu program vaksinasi," ujarnya di sela meninjau program Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur, Ahad.
Menurut dia, masyarakat ada rasa ketakutan kalau nantinya program vaksinasi ikut terganggu akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Wali Kota Makassar jenguk korban bom Gereja Katedral di rumah sakit
Terhadap peristiwa tersebut, Erick Thohir menyarankan prihatin dan meminta semua pihak menahan diri karena kondisi sekarang Indonesia masih berupaya melawan pandemi COVID-19.
"Mohon dengan hormat pihak tertentu menahan diri karena ini benar-benar kondisi yang tak menguntungkan bangsa Indonesia. Kita masih melawan pandemi, dan ekonomi masih terus mendapat gangguan bagaimana bisa menstabilkan. Tahan diri supaya semua berjalan baik," ucapnya.
Insiden ledakan yang diduga bom terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad, sekitar Pukul 10.30 WITA.
Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Baca juga: Korban bom di gerbang Gereja Katedral Makassar bertambah jadi 20 orang
Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma.
Dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di 3 rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.
Polisi mengatakan pelaku adalah dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.
Baca juga: Polda Metro tingkatkan pengamanan tempat ibadah
Baca juga: PMKTI Sulsel imbau masyarakat tenang sikapi insiden bom bunuh diri
Baca juga: Konferensi Waligereja Indonesia imbau umat Katolik tidak terprovokasi
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: