Bom Gereja Katedral Makassar
Menko Polhukam pastikan Pemerintah buru jaringan teror bom di Makassar
28 Maret 2021 13:46 WIB
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia Mahfud MD memastikan Pemerintah akan memburu jaringan teror yang menaungi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu.
Mahfud mengajak masyarakat untuk berperan aktif memberi informasi kepada kepolisian atau aparat penegak hukum terkait aksi teror di Gereja Katedral Makassar itu.
"Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya," kata Mahfud MD melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd sebagaimana dipantau, di Jakarta, Minggu.
"Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait peristiwa tersebut, harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," ujar dia menambahkan.
Mahfud juga meminta masyarakat di Kota Makassar tetap tenang.
Ia memastikan kepolisian serta aparat penegak hukum lainnya telah mengamankan lokasi dan daerah di sekitar kejadian.
"Terkait dengan terjadinya bom di Makassar, diharapkan masyarakat tenang. Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya," kata Mahfud pula.
"Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," ujar Mahfud MD lagi.
Bom bunuh diri meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi. Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan.
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyarakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara, Red). Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam, saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
Baca juga: GMIT imbau warga NTT tak ikut sebarkan foto-video bom di Makassar
Baca juga: Dewan Masjid Indonesia kutuk aksi bom bunuh diri di gereja Makassar
Mahfud mengajak masyarakat untuk berperan aktif memberi informasi kepada kepolisian atau aparat penegak hukum terkait aksi teror di Gereja Katedral Makassar itu.
"Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya," kata Mahfud MD melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd sebagaimana dipantau, di Jakarta, Minggu.
"Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait peristiwa tersebut, harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," ujar dia menambahkan.
Mahfud juga meminta masyarakat di Kota Makassar tetap tenang.
Ia memastikan kepolisian serta aparat penegak hukum lainnya telah mengamankan lokasi dan daerah di sekitar kejadian.
"Terkait dengan terjadinya bom di Makassar, diharapkan masyarakat tenang. Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya," kata Mahfud pula.
"Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," ujar Mahfud MD lagi.
Bom bunuh diri meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi. Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan.
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyarakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara, Red). Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam, saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
Baca juga: GMIT imbau warga NTT tak ikut sebarkan foto-video bom di Makassar
Baca juga: Dewan Masjid Indonesia kutuk aksi bom bunuh diri di gereja Makassar
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: