Bandung (ANTARA) - Lampu di sejumlah gedung pemerintahan di Bandung, mulai dari Gedung Sate hingga Gedung DPRD Jawa Barat dimatikan tepat pada pukul 20.30 WIB dalam rangka memperingati Earth Hour 2021, Sabtu malam.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan gerakan Earth Hour itu merupakan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk kembali sadar akan perlunya kelestarian bumi. Gerakan mematikan lampu itu dilaksanakan selama satu jam hingga pukul 21.30 WIB.

"Ayo kembalikan keanekaragaman hayati kita yang kaya demi terwujudnya masa depan bumi yang lestari dan berkelanjutan dengan cara melakukan tindakan yang ramah lingkungan," kata Ridwan Kamil dalam akun media sosial Earth Hour di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Ridwan Kamil sebut “Earth Hour” simbol budaya peduli lingkungan

Baca juga: Earth Hour 2021 dilakukan online dan diikuti 32 daerah di Indonesia
Pada waktu yang bersamaan, sejumlah lampu taman di Lapangan Gasibu pun turut dimatikan. Selain taman, lampu di fasilitas Lapangan Gasibu lainnya pun dimatikan serentak.

Selain mematikan lampu, Ridwal Kamil juga mengajak masyarakat untuk mematikan alat elektronik lainnya yang tidak digunakan selama satu jam dalam gerakan Earth Hour tersebut.

Sejumlah gedung pemerintahan lainnya pun ikut turut mematikan lampu sesuai dengan aksi Earth Hour tersebut. Namun, Gedung Balai Kota Bandung tidak turut mematikan lampu pada waktu aksi gerakan Earth Hour itu.
Lampu di bangunan Balai Kota Bandung tetap menyala pada saat peringatan Earth Hour, Sabtu (27/3/2021). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Meski begitu, Wali Kota Bandung Oded M Danial sebelumnya tetap mengajak masyarakat untuk mengikuti gerakan Earth Hour tersebut dengan sama-sama mematikan lampu selama satu jam.

Baca juga: Sejumlah kantor pemerintah di Jaksel padam selama Earth Hour
Karena, menurutnya, hal tersebut merupakan aksi nyata mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepedulian penanggulangan iklim di bumi.

"Pentingnya merawat bumi dan keanekaragaman hayati sebagai kekayaan bangsa, dengan pesan unity in biodiversity, semoga praktik ramah lingkungan menjadi budaya warga Bandung," kata Oded.