Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Jumat, menyatakan blokade Israel atas Jalur Gaza "tak berkelanjutan" dan mendesak satu kapal tujuan Jalur Gaza yang dikirim pegiat pro-Palestina agar dialihkan ke pelabuhan Israel guna mengurangi risiko kerusuhan.

"Kami melakukan kerja sama mendesak dengan Israel, Pemerintah Otonomi Palestina, dan mitra lain internasional untuk mengembangkan prosedur baru bagi pengiriman bantuan dan barang lain ke Jalur Gaza," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Mike Hammer di Gedung Putih.

"Pengaturan saat ini tak berkelanjutan dan harus diubah. Untuk saat ini, kami menyeru semua pihak agar bergabung dengan kami dalam mendorong keputusan "yang bertanggung jawab" oleh semua pihak guna menghindari bentrokan yang tak perlu," kata Hammer dalam satu pernyataan.

Israel bersiap mencegat kapal milik Irlandia, Rachel Corrie, dengan tujuan Jalur Gaza untuk membawa bantuan dan pegiat, setelah operasi angkatan lautnya pada Senin (31/5).

Dalam serangan militer Israel tersebut, sembilan pegiat Turki gugur di satu kapal ketika kapal itu dinaiki oleh prajurit Israel yang melepaskan tembakan ke arah penumpang.

"Menyediakan bantuan buat rakyat Jalur Gaza tetap menjadi prioritas AS," kata Hammer.

"Demi keselamatan semua orang yang terlibat, dan penyerahan secara aman bantuan kepada rakyat Jalur Gaza, kami dengan kuat mendorong mereka yang berada di kapal Rachel Corrie dan kapal lain agar berlayar ke Ashdod untuk mengirim barang mereka ke Jalur Gaza," katanya merujuk pelabuhan Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel melakukan terorisme negara setelah negara Yahudi itu menyerang rombongan enam kapal bantuan kemanusiaan dengan tujuan Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS pada Senin. (*)

Reuters/C003/A011