Pembangunan PLTGU Jawa I merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional bidang energi. Pembangkit listrik berbahan bakar gas alam cair (LNG) ini nantinya akan menjadi pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara.
Diketahui, pengoperasian PLTGU Jawa I berpotensi memberikan penghematan bagi negara karena listrik yang dibeli oleh PT PLN (Persero) menjadi kompetitif dengan tarif listrik senilai 5,50 dolar AS per kiloWatt hours (kWh).
Lebih lanjut Dannif menyampaikan bawah kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) telah bersandar di fasilitas mooring sejak Maret lalu.
Kapal tersebut akan berada di lepas Pantai Cilamaya hingga 25 tahun ke depan sebagai fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik.
Selanjutnya, gas dari kapal FSRU dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer menuju fasilitas pembangkit guna menghasilkan listrik berdaya 1.760 MegaWatt (MW).
Wakil Ketua Komisi VII DPR DPR Eddy Soeparno menuturkan pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia dalam setiap langkah kebijakan politik yang diambil di Senayan, sehingga target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2023 dan penurunan emisi 29 persen pada 2030 dapat segera terlaksana dengan baik.
"Kami mendukung penuh proyek strategis ini dan memastikan aktivitas konstruksi pembangunan pembangkit berjalan lancar," kata Eddy.