Thailand tak wajibkan karantina bagi turis yang sudah divaksin
26 Maret 2021 22:37 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menerima suntikan vaksin penyakit coronavirus AstraZeneca (COVID-19) di Government House di Bangkok, Thailand, 16 Maret 2021. ANTARA/Rumah Pemerintah Thailand / Handout via REUTERS/pri.
Bangkok (ANTARA) - Otoritas Thailand pada Jumat setuju untuk mengizinkan turis asing yang sudah divaksin COVID-19 untuk bertamasya ke pulau liburan terbesar di negara tersebut tanpa harus menjalani karantina.
Thailand, sementara itu, mengumumkan pesanan baru vaksin AstraZeneca sebanyak lima juta dosis.
Satuan tugas virus corona pada Jumat memberi izin bagi Phuket, tujuan wisata utama, untuk mulai Juli menerima pengunjung yang sudah divaksin tanpa mengharuskan mereka dikarantina, setelah pulau itu mengimunisasi 70 persen penduduknya.
Thailand hingga kini masih menerapkan persyaratan masuk yang ketat, termasuk berupa kewajiban karantina.
Aturan ketat itu telah menghancurkan pariwisata, namun sejauh ini membantu negara itu menekan laju infeksi COVID-19 hingga hanya 28.577 kasus dan 92 kematian.
Mulai April, periode karantina hotel akan dikurangi setengahnya menjadi tujuh hari bagi turis yang sudah divaksinasi penuh yang ingin berlibur di Phuket, Pattaya, Koh Samui, Chiang Mai, Phang Nga, dan Krabi, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn pada konferensi pers.
Pada kuartal keempat, pengecualian karantina diharapkan sudah bisa diterapkan di lima tujuan wisata, katanya.
Bank sentral memperkirakan akan ada tiga juta turis asing yang datang tahun ini. Jumlah itu merupakan penurunan tajam dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019 --sebelum virus corona menyerang.
Dengan jumlah kedatangan turis yang tahun lalu anjlok, Thailand berupaya keras untuk segera menyediakan vaksin bagi penduduknya.
Negara yang ekonominya bergantung pada pariwisata itu ingin segera membuka kembali pintu bagi para warga asing melalui proyek percontohan untuk paspor vaksin.
"Kalau kita bisa menginokulasi 50% hingga 60% penduduk, kita bisa membuka negara dengan aman dan memajukan ekonomi dan pariwisata," kata pejabat tinggi kesehatan, Kiattiphum Wongraijit.
Gerakan utama vaksinasi di negara itu diperkirakan akan mulai berjalan pada Juni. Targetnya adalah bahwa pada akhir tahun Thailand sudah mengimunisasi separuh dari jumlah penduduknya.
Thailand akan menerima tambahan lima juta dosis AstraZeneca, juga lima juta lebih dosis vaksin buatan Sinovac Biotech, kata kementerian kesehatan pada Jumat.
Dengan demikian, pesanan vaksin secara keseluruhan menjadi 73 juta dosis.
Baca juga: PM Thailand disuntik vaksin AstraZeneca setelah isu efek samping
Baca juga: Thailand mulai gunakan vaksin COVID AstraZeneca pada Selasa
Sumber: Reuters
Thailand, sementara itu, mengumumkan pesanan baru vaksin AstraZeneca sebanyak lima juta dosis.
Satuan tugas virus corona pada Jumat memberi izin bagi Phuket, tujuan wisata utama, untuk mulai Juli menerima pengunjung yang sudah divaksin tanpa mengharuskan mereka dikarantina, setelah pulau itu mengimunisasi 70 persen penduduknya.
Thailand hingga kini masih menerapkan persyaratan masuk yang ketat, termasuk berupa kewajiban karantina.
Aturan ketat itu telah menghancurkan pariwisata, namun sejauh ini membantu negara itu menekan laju infeksi COVID-19 hingga hanya 28.577 kasus dan 92 kematian.
Mulai April, periode karantina hotel akan dikurangi setengahnya menjadi tujuh hari bagi turis yang sudah divaksinasi penuh yang ingin berlibur di Phuket, Pattaya, Koh Samui, Chiang Mai, Phang Nga, dan Krabi, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn pada konferensi pers.
Pada kuartal keempat, pengecualian karantina diharapkan sudah bisa diterapkan di lima tujuan wisata, katanya.
Bank sentral memperkirakan akan ada tiga juta turis asing yang datang tahun ini. Jumlah itu merupakan penurunan tajam dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019 --sebelum virus corona menyerang.
Dengan jumlah kedatangan turis yang tahun lalu anjlok, Thailand berupaya keras untuk segera menyediakan vaksin bagi penduduknya.
Negara yang ekonominya bergantung pada pariwisata itu ingin segera membuka kembali pintu bagi para warga asing melalui proyek percontohan untuk paspor vaksin.
"Kalau kita bisa menginokulasi 50% hingga 60% penduduk, kita bisa membuka negara dengan aman dan memajukan ekonomi dan pariwisata," kata pejabat tinggi kesehatan, Kiattiphum Wongraijit.
Gerakan utama vaksinasi di negara itu diperkirakan akan mulai berjalan pada Juni. Targetnya adalah bahwa pada akhir tahun Thailand sudah mengimunisasi separuh dari jumlah penduduknya.
Thailand akan menerima tambahan lima juta dosis AstraZeneca, juga lima juta lebih dosis vaksin buatan Sinovac Biotech, kata kementerian kesehatan pada Jumat.
Dengan demikian, pesanan vaksin secara keseluruhan menjadi 73 juta dosis.
Baca juga: PM Thailand disuntik vaksin AstraZeneca setelah isu efek samping
Baca juga: Thailand mulai gunakan vaksin COVID AstraZeneca pada Selasa
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: