Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan simpati dan keprihatinan yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Amerika Serikat atas bencana lingkungan pencemaran minyak di Teluk Meksiko.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

"Presiden Yudhoyono berharap agar bencana tersebut dapat segera dihentikan dan dampak lingkungannya juga dapat segera dipulihkan kembali," tanyanya.

Akibat bencana itu Obama menunda sementara lawatannya ke Indonesia yang dijadwalkan pada Juni 2010.

Dalam pembicaraan teleponnya dengan Presiden Yudhoyono, Obama menyampaikan bahwa ia harus fokus pada upaya pemerintahnya untuk menangani tumpahan minyak itu.

Tumpahan minyak yang meluas di Teluk Meksiko itu kini mendekati pantai negara bagian Florida, dengan posisi tumpahan hanya 11 kilometer saja dari garis pantai.

Sementara itu, hingga kini perusahaan minyak raksasa BP masih bergelut membendung tumpahan itu.

Gambar-gambar satelit yang baru dari University of Miami pada hari Rabu, menurut laporan VOA menunjukkan tumpahan minyak Teluk Meksiko, sekarang berukuran hampir sebesar negara bagian Maryland, yang luasnya sudah lebih dari 24.000 kilometer persegi.

Seruan semakin gencar bagi pemerintah Amerika, agar menekan BP untuk mengakhiri krisis tumpahan minyak terparah dalam sejarah Amerika yang telah berlangsung selama lebih sebulan.

Minyak dikabarkan telah mencapai pantai Lousiana, Alabama dan Mississippi, serta mengancam kehidupan satwa liar dan kelangsungan perniagaan kawasan itu.

Dino mendampingi Presiden Yudhoyono saat Kepala Negara berkomunikasi dengan Presiden Obama, Jumat pagi sekitar pukul 09.00.

Obama dijadwalkan melakukan lawatan ke Indonesia Maret 2010. Namun oleh karena pembahasan UU Kesehatan maka pihak Gedung Putih mengubah tanggal kedatangan Obama pada Juni 2010.

Namun kemudian, Presiden Obama tetap tidak dapat melakukan lawatan pada tanggal baru itu dan menundanya pada Juni 2010.

(T.G003/R010/S026)