Distributor: Inggris setujui tes 20 detik COVID-19
26 Maret 2021 20:03 WIB
Warga mengantre untuk memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (COVID-19, di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/HP/djo/am.
London (ANTARA) - Badan pengawas Inggris telah menyetujui tes cepat 20 detik untuk COVID-19, kata distributor produk tersebut pada Jumat.
Sang distributor, Histate, pada Jumat meluncurkan suatu sistem pengujian yang dikatakannya dapat digunakan di bandara, tempat olahraga, dan bisnis.
Tes cepat bernama Virolens itu, yang dibuat oleh perusahaan rintisan Inggris iAbra dan TT Electronics, telah diujicobakan di Bandara Heathrow, dan menggunakan sistem usap air liur.
Histate mengatakan Virolens akan segera diluncurkan setelah mendapat persetujuan di Inggris oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
Perusahaan penyalur itu juga mengatakan pihaknya berharap bisa meluncurkan lebih banyak alat tersebut dalam beberapa bulan mendatang.
Histate mengatakan serangkaian uji coba telah menunjukkan bahwa tes usap itu memiliki sensitivitas 98,1 persen. Artinya, hanya sedikit hasil negatif palsu yang dikeluarkan. Alat itu juga memiliki aspek kekhususan 99,7 persen --hanya sedikit hasil positif palsu yang akan terjadi.
Tes cepat dipandang sebagai aspek utama dalam peta jalan yang diusung Perdana Menteri Boris Johnson untuk membawa Inggris keluar dari karantina wilayah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris berencana vaksin COVID-19 untuk anak awal Agustus
Baca juga: "Dia suka dipanggil Harry", kata bos baru pangeran Inggris
Sang distributor, Histate, pada Jumat meluncurkan suatu sistem pengujian yang dikatakannya dapat digunakan di bandara, tempat olahraga, dan bisnis.
Tes cepat bernama Virolens itu, yang dibuat oleh perusahaan rintisan Inggris iAbra dan TT Electronics, telah diujicobakan di Bandara Heathrow, dan menggunakan sistem usap air liur.
Histate mengatakan Virolens akan segera diluncurkan setelah mendapat persetujuan di Inggris oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
Perusahaan penyalur itu juga mengatakan pihaknya berharap bisa meluncurkan lebih banyak alat tersebut dalam beberapa bulan mendatang.
Histate mengatakan serangkaian uji coba telah menunjukkan bahwa tes usap itu memiliki sensitivitas 98,1 persen. Artinya, hanya sedikit hasil negatif palsu yang dikeluarkan. Alat itu juga memiliki aspek kekhususan 99,7 persen --hanya sedikit hasil positif palsu yang akan terjadi.
Tes cepat dipandang sebagai aspek utama dalam peta jalan yang diusung Perdana Menteri Boris Johnson untuk membawa Inggris keluar dari karantina wilayah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris berencana vaksin COVID-19 untuk anak awal Agustus
Baca juga: "Dia suka dipanggil Harry", kata bos baru pangeran Inggris
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: