JAKARTA (ANTARA) - Indonesia siap melanjutkan kerja sama ekonomi dengan Singapura yang ditandai dengan pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat.

Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan hasil pertemuan tingkat menteri Indonesia-Singapura yang sebelumnya digelar secara virtual dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura sekaligus rangkaian kunjungan Menlu Singapura ke beberapa negara anggota ASEAN.

“Saya berharap Indonesia dapat terus bekerja sama dengan pemerintah Singapura terutama memperdalam kerja sama ekonomi antara kedua negara dan mengatasi tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Indonesia - Singapura bangun 'tiga jembatan' guna perkokoh eksistensi

Senada dengan Airlangga, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan juga menyampaikan bahwa peran seluruh wilayah dibutuhkan agar dapat kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19.

“Kita tidak dapat pulih sendirian, melainkan membutuhkan peran seluruh wilayah untuk bekerja sama,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Menko Airlangga, tentunya mengapresiasi komitmen kuat Singapura untuk terus berinvestasi di Indonesia. Bahkan tahun lalu, FDI Singapura mencapai 9,8 miliar dolar AS, meningkat 34 persen dibandingkan tahun 2019 dan merupakan rekor tertinggi dalam 6 tahun terakhir.

“Kantor kami selalu terbuka untuk inisiatif dan kolaborasi yang diprakarsai bersama untuk terus mempromosikan peluang bisnis di Indonesia dan Singapura”, tutur Airlangga.

Baca juga: Indonesia-Singapura ratifikasi perjanjian investasi bilateral

Dalam kerja sama multilateral, Airlangga juga menggunakan pertemuan tersebut untuk mencari dukungan Singapura pada Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022. Indonesia berharap kerja sama G20 dapat membawa pesan positif seiring dengan upaya untuk mengatasi tantangan besar saat ini, khususnya dalam pemulihan ekonomi global.

“Saya ingin menutup dengan menegaskan kembali komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Singapura. Saya percaya bahwa masih banyak peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara di tahun-tahun mendatang,” pungkas Airlangga.

Adapun topik yang turut dibahas dalam pertemuan tersebut adalah isu-isu yang menjadi kepentingan bersama kedua negara, di antaranya persiapan dan deliverables pertemuan Leaders’ Retreat antara Perdana Menteri Singapura dengan Presiden Republik Indonesia.

Perkembangan terbaru yang turut dibahas dalam pertemuan bilateral itu antara lain berkaitan dengan integrasi pembangunan Batam, Bintan, dan Karimun-Singapura, kemudian inisiatif kerja sama industri digital, lalu kerja sama program pengembangan tech-talent.

Selain itu juga travel bubble innitiatives Singapura-Bintan, kawasan industri Kendal, kemungkinan kerja sama dalam infrastruktur (infrastruktur keras dan lunak), pengembangan smelter alumina di KEK Galang Batang, pembangunan jembatan Batam-Bintan serta pengembangan maintenance repair & overhaul (MRO) KEK Batam Aero Technic.

Dari kerja sama ekonomi bilateral tersebut mengerucut kepada enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral (6WG), yaitu Batam-Bintan-Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya, investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, dan pariwisata.