Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Rusia Jose Tavares mendorong penetrasi ekspor Indonesia ke Rusia dengan mengajak para importir Rusia untuk membeli produk-produk unggulan Indonesia.

Ajakan tersebut disampaikan Jose melalui acara pertemuan bisnis bertajuk "Meet and Greet Russian Importers" yang digelar di hotel Four Seasons Moskow pada Kamis (25/3), demikian menurut keterangan KBRI Moskow yang diterima di Jakarta, Jumat.

Acara itu dilangsungkan dengan pembatasan jumlah peserta, mengikuti protokol kesehatan, dan dihadiri 41 importir dari berbagai sektor dan juga pengusaha dari asosiasi-asosiasi terkait di Rusia.

Pada kesempatan itu, Jose menyampaikan informasi mengenai produk-produk unggulan Indonesia yang diminati oleh pasar Rusia.

Jose Tavares pun menyambut para importir Rusia seraya menyatakan perlunya terus mendorong peningkatan perdagangan bilateral Indonesia–Rusia.

"Potensi ekonomi kedua negara masih sangat besar untuk terus digali dan inisiatif pelaksanaan pertemuan ini konteksnya menjadi semakin penting untuk mendorong pemulihan ekonomi kedua negara akibat pandemi COVID-19," ujarnya.

"Indonesia dan Rusia merupakan negara besar dan berdasarkan data Bank Dunia, PDB (produk domestik bruto) kedua negara di atas 1 triliun dolar AS. Oleh karena itu, masih sangat terbuka lebar peluang kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan saling melengkapi," ucap Jose.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan RI terdapat 10 komoditas unggulan yang telah masuk pasar Rusia dengan nilai transaksi yang signifikan, yaitu produk minyak sawit (CPO), karet alam, produk kopra, cocoa butter dan minyak nabati, alas kaki, stainless steel, tekstil, produk mainan, minyak hewani dan peralatan elektronik.

"Kami mendorong para importir Rusia untuk mendatangkan lebih banyak produk-produk Indonesia ke Rusia," katanya.

Selain menjelaskan mengenai komoditas unggulan Indonesia, Jose mensosialisasikan kebijakan pemerintah Indonesia, salah satunya melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan program vaksinasi massal untuk mendorong pemulihan aktivitas perekonomian pada 2021.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI Kasan yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan gambaran singkat mengenai perkiraan ekonomi dan aktivitas perdagangan global pada 2021 yang diperkirakan tumbuh positif di atas 5 persen.

"IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 akan tumbuh sebesar 5,5 persen. Sementara itu aktivitas perdagangan global akan bergerak positif pada kisaran 8,09 persen," ujar Kasan.

Menurut Kasan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memulai kembali aktivitas perdagangan internasional.

"Kami telah melakukan riset dan mencatat terdapat beberapa komoditas lainnya yang berpotensi dan diminati oleh pasar Rusia, yaitu kopi, produk perikanan, buah tropis, suku cadang otomotif, aluminium oksida, dan peralatan mesin lainnya," katanya.

Wakil Presiden Asosiasi Ekspor dan Impor (AEI) Rusia, Pavel Dolgov yang menghadiri acara tersebut dengan berbagi pengalaman anggota AEI yang sukses menjalin bisnis dengan PT. Djarum untuk suplai produk rokok dan tembakau ke Rusia.

Sejauh ini terdapat beberapa produk unggulan Indonesia lainnya yang telah didatangkan ke Rusia melalui Asosiasi Ekspor dan Impor Rusia, antara lain produk kecantikan dan kesehatan, produk makanan, alas kaki serta pakaian.

Berdasarkan keterangan Data Federal Custom Rusia, di tengah pandemi COVID-19, nilai perdagangan bilateral RI-Rusia secara umum memang mengalami penurunan yakni sebesar 4,12 persen, yakni dari 2,45 miliar dolar AS pada 2019 menjadi 2,35 miliar dolar AS pada 2020.

Namun, kinerja ekspor Indonesia ke Rusia pada 2020 dinilai masih cukup baik dengan nilai sebesar 1,72 miliar dolar AS, dibandingkan pada 2019 yang hanya mencapai 1,68 miliar dolar AS.

Pada akhir acara itu dibuka sesi bangun jejaring di mana terdapat interaksi langsung antara pengusaha Indonesia yang hadir dan calon mitra Rusia, yang membahas prospek ekspor kopi, buah tropis hingga produk kesehatan.

Melalui acara promosi terpadu seperti itu diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara pengusaha Indonesia dan Rusia.

Baca juga: Indonesia, Rusia dorong kerja sama ekonomi digital Baca juga: Indonesia siap kerja sama dorong promosi ASEAN di Rusia