Antisipasi kebakaran, Pemkot ingatkan pentingnya Kampung Siaga Bencana
26 Maret 2021 14:18 WIB
Kondisi rumah kontrakan yang terbakar di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Kebakaran yang melanda empat rumah kontrakan itu menewaskan 10 orang. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengingatkan pentingnya dibentuk Kampung Siaga Bencana di setiap komunitas warga, terutama pada permukiman padat penduduk untuk mengantisipasi timbulnya korban akibat kebakaran.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan adanya Kampung Siaga Bencana di bawah binaan Dinas Sosial diharapkan berdampak pada kemandirian komunitas warga, terutama dalam menghadapi bencana, termasuk kebakaran serta menjadikan masyarakat menjadi lebih sigap menghadapi risiko bencana.
"Ketika terjadi bencana apa yang harus dilakukan. Inilah berada di bawah binaan Dinas Sosial. Dinsos melakukan upaya itu untuk menekan terjadinya korban akibat bencana," kata Dhany saat ditemui ANTARA di Kantor Lurah Gambir Jakarta Pusat, Jumat.
Dhany menjelaskan bahwa "respons time" petugas pemadam kebakaran (damkar) perlu ditingkatkan. Selain itu, antisipasi dari warga, terutama di lingkungan yang padat penduduk juga perlu diperhatikan.
Menurut Dhany, masyarakat bisa mengantisipasi kebakaran dengan memasang instalasi listrik yang sesuai prosedur PT PLN (Persero). Kemudian tidak menumpuk barang-barang yang mudah terbakar.
Baca juga: Dokumen korban selamat kebakaran Matraman dibantu kelurahan
Baca juga: Korban selamat kebakaran Matraman terobos api selamatkan anak-istri Warga juga diimbau tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan percikan api. Contohnya membakar barang-barang yang sudah usang.
"Hydrant juga sudah disiapkan di setiap titik. Ketika terjadi risiko kebakaran, ada damkar yang harus disusun kontingensinya dengan Kampung Siaga Bencana," kata Dhany.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk di Pisangan Baru III pada Kamis (25/3) pukul 04.50 WIB.
Sebanyak 10 warga tewas dalam musibah kebakaran tersebut. Damkar Jakarta Timur mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api yang diduga berasal dari arus pendek (korsleting) listrik.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan adanya Kampung Siaga Bencana di bawah binaan Dinas Sosial diharapkan berdampak pada kemandirian komunitas warga, terutama dalam menghadapi bencana, termasuk kebakaran serta menjadikan masyarakat menjadi lebih sigap menghadapi risiko bencana.
"Ketika terjadi bencana apa yang harus dilakukan. Inilah berada di bawah binaan Dinas Sosial. Dinsos melakukan upaya itu untuk menekan terjadinya korban akibat bencana," kata Dhany saat ditemui ANTARA di Kantor Lurah Gambir Jakarta Pusat, Jumat.
Dhany menjelaskan bahwa "respons time" petugas pemadam kebakaran (damkar) perlu ditingkatkan. Selain itu, antisipasi dari warga, terutama di lingkungan yang padat penduduk juga perlu diperhatikan.
Menurut Dhany, masyarakat bisa mengantisipasi kebakaran dengan memasang instalasi listrik yang sesuai prosedur PT PLN (Persero). Kemudian tidak menumpuk barang-barang yang mudah terbakar.
Baca juga: Dokumen korban selamat kebakaran Matraman dibantu kelurahan
Baca juga: Korban selamat kebakaran Matraman terobos api selamatkan anak-istri Warga juga diimbau tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan percikan api. Contohnya membakar barang-barang yang sudah usang.
"Hydrant juga sudah disiapkan di setiap titik. Ketika terjadi risiko kebakaran, ada damkar yang harus disusun kontingensinya dengan Kampung Siaga Bencana," kata Dhany.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk di Pisangan Baru III pada Kamis (25/3) pukul 04.50 WIB.
Sebanyak 10 warga tewas dalam musibah kebakaran tersebut. Damkar Jakarta Timur mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api yang diduga berasal dari arus pendek (korsleting) listrik.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: