Gunung Merapi meluncurkan guguran lava ke arah tenggara
26 Maret 2021 11:22 WIB
Ilustrasi - Guguran lava pijar menuruni lereng Gunung Merapi di wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (24/2/2021) malam. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.)
Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mulai meluncurkan guguran lava dari kubah lava yang berada di tengah kawah puncak gunung itu ke arah tenggara atau menuju hulu Kali Gendol, Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, mengatakan guguran lava yang meluncur ke arah tenggara itu teramati pada Kamis (25/3) pukul 17.40 WIB dan 23.16 WIB dengan jarak luncur maksimal 400 meter.
"Sumber (guguran lava) dari kubah lava yang berada di tengah," kata Hanik.
Baca juga: Gunung Merapi 10 kali meluncurkan guguran lava pijar
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan tiga kali guguran lava pijar sejauh 900 meter
Berdasarkan pengamatan pada Kamis mulai pukul 18:00-24:00 WIB, tercatat dua guguran lava pijar yang meluncur ke dua arah sekaligus. Satu kali guguran ke arah barat daya dan guguran berikutnya ke arah tenggara.
BPPTKG memperkirakan volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi per 18 Maret 2021 mencapai 950.000 meter kubik dengan kecepatan pertumbuhan sebesar 12.800 meter kubik per hari.
Volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 840.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari.
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, untuk periode pengamatan pada Jumat (26/3), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter. Seluruhnya mengarah ke arah barat daya.
Selama periode pengamatan itu juga tercatat 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 milimeter (mm) selama 11-105 detik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga: BTNGM akan pantau kerusakan hutan terdampak erupsi Gunung Merapi
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, mengatakan guguran lava yang meluncur ke arah tenggara itu teramati pada Kamis (25/3) pukul 17.40 WIB dan 23.16 WIB dengan jarak luncur maksimal 400 meter.
"Sumber (guguran lava) dari kubah lava yang berada di tengah," kata Hanik.
Baca juga: Gunung Merapi 10 kali meluncurkan guguran lava pijar
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan tiga kali guguran lava pijar sejauh 900 meter
Berdasarkan pengamatan pada Kamis mulai pukul 18:00-24:00 WIB, tercatat dua guguran lava pijar yang meluncur ke dua arah sekaligus. Satu kali guguran ke arah barat daya dan guguran berikutnya ke arah tenggara.
BPPTKG memperkirakan volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi per 18 Maret 2021 mencapai 950.000 meter kubik dengan kecepatan pertumbuhan sebesar 12.800 meter kubik per hari.
Volume kubah lava di tengah kawah puncak Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 840.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari.
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, untuk periode pengamatan pada Jumat (26/3), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter. Seluruhnya mengarah ke arah barat daya.
Selama periode pengamatan itu juga tercatat 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 milimeter (mm) selama 11-105 detik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga: BTNGM akan pantau kerusakan hutan terdampak erupsi Gunung Merapi
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: