Banda Aceh (ANTARA News) - Jenazah Tgk Hasan Muhammad Di Tiro, deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM), akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Meureu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.

Mantan Perdana Menteri GAM, Malek Mahmud di Banda Aceh, Kamis, menyatakan, dari hasil musyawarah antara keluarga dan mantan petinggi GAM, maka disepakati almarhum dikebumikan di Desa Meure.

Di Desa Meureu yang berjarak sekitar 20 Km arah timur Banda Aceh juga terdapat makam pahlawan nasional Tgk Cik Di Tiro, yang juga kakek almarhum Tgk Hasan Muhammad Di Tiro.

Hasan Tiro menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pukul 12:15 WIB, karena menderita infeksi paru-paru dan jantung.

Hasan Tiro mendapat perawatan intensif dengan pernafasan bantuan sejak 12 hari di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut.

Malek menyatakan, pendiri Aceh Merdeka itu dirawat karena mengalami infeksi paru-paru.

Lelaki kelahiran Pidie, Provinsi Aceh, 25 September 1925 ini sempat mengasingkan diri di Stockholm, Swedia sejak 1976. Ia kembali ke Aceh setelah penandatanganan kesepakatan damai RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.

Tgk Hasan Tiro sempat pulang pada Oktober 2008. Namun, sejak akhir Oktober 2009, tinggal di rumah kontrakan di kawasan Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.

Malek Mahmud mengatakan, prosesi pemakaman sudah dipersiapkan. Ia juga memerintahkan kerabat maupun jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) membentuk panitia pemakaman.

Informasi terakhir yang diterima ANTARA, jenazah Hasan Tiro akan dishalatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Hingga kini jenazah masih di RSUDZA.

"Saya belum bisa memastikan ke mana jenazah almarhum disemayamkan. Nanti akan disampaikan setelah ada kepastian, apakah di rumah yang selama ini ditempatinya atau bukan," kata Malek Mahmud.
(KR.HSA*H011/A024)